Di Penjara, Pria Ini Menangis Minta Ampun setelah Bunuh Ibu Kandungnya
Pembunuhan itu terjadi di RT 05 Kampung Madrasah, Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Hamidah (55) tewas dibacok anak kandungnya sendiri bernama David (27).
Pembunuhan itu terjadi di RT 05 Kampung Madrasah, Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah.
Awalnya, Hamidah marah-marah. Ia berseru supaya David tidak buang air kecil di dapur karena takut bau amis.
"Setelah itu, orangtua pelaku berkata, 'ikan itu mau diasin atau dipanggang terserah mereka, biar beliau saja yang menyiangnya,'" ujar Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah AKP Syamsul Bagja.
Tidak lama kemudian, pelaku keluar dari dapur. Ia langsung mengayunkan parang ke arah kepala Hamidah sebanyak dua kali.
"Korban meninggal di tempat," lanjut Syamsul.
Dikutip dari laman Bangka Pos, Senin (25/12/2017), kasus pembunuhan itu, telah menyedot perhatian masyarakat setempat.
Adnen (29), anak Hamidah lainnya, langsung meringkus David. Ia menyerahkannya ke Polsek Lubuk.
"Untuk menghindari amuk dari keluarga korban, maka pelaku diamankan ke Rutan Polres Bangka Tengah," terang Syamsul.
Supri (54), saksi mata, mendengar suara histeris saat kejadian berlangsung. Ia lantas masuk ke rumah mencari asal teriakan itu.
"Ternyata yang jerit Adnen, kakaknya David," ujar Supri.
Ia melihat Adnen memeluk David yang masih memegang parang berlumur darah. Ia juga melihat Hamidah sudah tertelungkup bersimbah darah dengan luka tebas di belakang kepalanya.
"Awalnya aku kira luka biasa, saya enggak kuat, mau muntah, darah penuh di mana-mana. Bu Hamidah sudah meninggal," tambah Supri.
Dalam video yang diunggah akun Facebook Yuni Rusmini, Kamis (28/12/2017), David menyesali perbuatannya.
Ia terlihat mengenakan seragam tahanan dan menangis di balik jeruji besi sambil berseru, "Ampun, mak."(*)
TONTON JUGA: