Elektabilitas Ridwan Kamil Bisa Tergerus Jika Pilih Anton Charliyan Jadi Cawagub
Emil butuh sosok berlatarbelakang ulama agar elektabilitas terdongkrak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok mantan Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan belakangan mencuat.
Nama Anton digadang-gadang jadi calon gubernur Jawa Barat.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, apabila PDIP menduetkan Ridwan Kamil dengan Anton Charliyan, maka ada risiko besar yang didapat.
Pasalnya suara Ridwan Kamil bisa tergerus jika dipasangkan dengan Anton karena dinilai pernah bermasalah dengan salah satu ormas Islam.
Selain itu, saat menjadi Kapolda Jawa Barat prestasi Anton dinilai biasa saja.
"Kalau betul (PDIP usung Anton Charliyan) bisa merugikan, di Polda Jawa Barat dia juga tidak bagus-bagus amat jika dibandingkan dengan polda lain," ujar Ujang saat dihubungi, Jumat(5/1/2017).
Padahal, di internal PDIP sendiri ada beberapa nama yang mencuat di Jawa Barat seperti Ineu Purwadewi Sundari yang merupakan Ketua DPRD Jawa Barat, Puti Guntur yang merupakan Anggota DPR RI dari dapil Jabar 10, hingga Iwa Karniwa yang merupakan Sekda Provinsi Jawa Barat.
Menurut Ujang, wakil Emil sebaiknya yang mempunyai basis massa yang kuat di daerah-daerah, baik di wilayah utara Jawa Barat maupun di selatan Jawa Barat.
Selain itu, kata Ujang, Emil juga membutuhkan sosok berlatarbelakang ulama agar elektabilitasnya semakin terdongkrak.
Diungkapkan Ujang, saat ini lebih baik partai koalisi Ridwan Kamil melakukan komunikasi, jangan sampai adanya perdebatan yang akhirnya merugikan Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat.
"Kalau nanti tiba-tiba partai lain mundur dan partai gontok-gontokan maka kasihan Ridwan Kamil bisa tidak ikut Pilgub," pungkasnya.