Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian Wanita Bercadar di Halaman Masjid Masih Jadi Misteri

Beberapa hari lalu masyarakat dihebohkan dengan peristiwa penemuan sesosok mayat wanita yang memakai pakaian muslimah lengkap dengan cadar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kematian Wanita Bercadar di Halaman Masjid Masih Jadi Misteri
Surya/Mohammad Romadoni
Sepucuk surat pesan dari pelaku agar memperlakukan jasad wanita bercadar memakai syariat Islam. SURYA/MOHAMMAD ROMADONI 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Beberapa hari lalu masyarakat dihebohkan dengan peristiwa penemuan sesosok mayat wanita.

Istimewanya, sesosok mayat wanita itu memakai pakaian muslimah lengkap dengan cadar.

Ia ditemukan warga di halaman Masjid Anas Bin Faadolah Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Kamis (4/1/2018).

Yang jadi hal misterius antara lain adalah penemuan surat aneh di atas tubuh jenazah.

Di lokasi kejadian polisi menemukan sepucuk kertas yang bertuliskan: "Tolong dirawat sesuai syariat Islam, tolong jangan cari tahu siapa saya"

Setelah diselidiki Kapolsek Pagu, AKP Bowo Wicaksono melalui Kasubbag Humas Polres Kediri, Ajun Komisaris Polis (AKP) Mukhlason, akhirnya diketahui juga identitas jenazah.

Wanita paruh baya bercadar itu bernama Nurul Khotimah berusia 38 tahun.

Berita Rekomendasi

Baca: Jasad Wanita Bercadar di Halaman Masjid Terungkap, Namanya Nurul Khotimah Warga Kedungwaru

Merupakan seorang perempuan yang sudah berkeluarga.

Pihak keluarga meyakini ada sejumlah kejanggalan terkait kematian Nurul Khotimah (38).

Rusdi (65) ayah korban menuding kemungkinan ada keterlibatan orang dekat korban.

Hal itu dibuktikan adanya pengakuan dari suami korban, Sunaryo.


Dia menunjukkan ponsel korban yang sempat dihubungi oleh teman prianya.

Sepucuk surat pesan dari sosok misterius agar memperlakukan jasad wanita bercadar memakai syariat islam.
Sepucuk surat pesan dari sosok misterius agar memperlakukan jasad wanita bercadar memakai syariat islam. (surabaya.tribunnews.com/mohammad romadoni)

"Kami meminta polisi agar menangkap pelaku dan dihukum setimpal," tegasnya dijumpai Surya di rumahnya, Jumat (5/1/2018).

Dikatakannya, korban mempunyai teman pria semasa sekolah yang dahulu pernah dekat.

Bahkan, ia mengetahui pria tersebut masih berupaya menghubungi korban meski masing-masing telah berumah tangga.

Baca: Saksi Melihat Agnes Duduk-duduk di Pinggir Jendela Apartemen Sebelum Akhirnya Terjun dari Lantai 18

Secara terang-terangan dibeberkan kalau teman sekolahnya tersebut pernah meminta korban menceraikan suaminya dan menikah dengannya.

Korban dijanjikan akan diberi rumah dan dipenuhi seluruh biaya kebutuhan hidup asalkan bersedia menuruti keinginannya.

"Iya memang benar begitu," jelasnya.

Sedangkan, Agustina (40) kakak korban menambahkan apa yang dilakukannya sebelum kejadian.

Ia berbincang dengan suami korban.

Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat perempuan bercadar di sebuah masjid di Kabupaten Kediri, Kamis (4/1/2018).
Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat perempuan bercadar di sebuah masjid di Kabupaten Kediri, Kamis (4/1/2018). (Surya/Muhammad Romadhoni)

Pada saat itu, suami korban sempat menunjukkan history panggilan telepon dari ponsel korban yang dihubungi oleh teman sekolahnya.

"Saya pernah ditunjukkan ponsel ada telepon berulang kali ke ponsel adik (korban)," kata dia.

Sepengetahuannya adiknya hanya sedikit mempunyai teman pria itupun rekannya semasa sekolah.

"Kalau persoalan pribadi dia (korban) cenderung tertutup," imbuhnya.

Masih Teka-teki
Sementara itu, kasus dugaan pembunuhan terhadap korban Nurul Khotimah (38) masih menjadi teka-teki.

Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Hanif Fatih Wicaksono mengatakan masih melakukan pemeriksaan terhadap suami korban.

Baca: Sejumlah Jenderal Polisi yang Ikut Pilkada Dimutasi

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta keterangan dari teman dekat korban berinisial (A) warga Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

"Kami masih melakukan penyidikan terkait kasus ini," ujarnya.

Hanif menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan dugaan keterlibatan teman dekat korban.

Apalagi, terkait indikasi bukti petunjuk yang menjurus dugaan pembunuhan.

"Kami masih memburu pelakunya," pungkasnya.

Rusdi (65) begitu terpukul terkait kematian anak perempuannya.

Tak Punya Firasat
Kepergian almarhumah Nurul Khotimah (38) secara tidak lazim menorehkan duka yang amat dalam bagi seluruh keluarga besarnya.

Dia berusaha tetap tegar meski telah kehilangan anak kesayangannya itu.

Ia tak kuasa menahan tangis setelah jenazah anak ketiganya dari empat bersaudara itu dikebumikan di kampung halamannya, Dusun Kroncong, Desa Purworejo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jumat (5/1/2018).

Baca: Polri Bantah Gaji Kecil Penyebab Oknum Polisi Rampok Kas Bank Mandiri

Pria setengah baya tersebut menceritakan tidak ada sedikit pun firasat yang dirasakannya.

Masih membekas diingatkannya ketika korban akan mengumpulkan seluruh keluarganya untuk berlibur dalam minggu ini.

Namun seluruh rencana untuk pergi bersama keluarganya pupus, lantaran Nurul Khotimah telah tiada.

Dia mengenal putrinya sebagai sosok yang santun dan bekerja keras.

Meski korban mempunyai suami bernama Sunaryo sebagai pegawai PLN, dalam kesehariannya korban menjadi ibu rumah tangga sembari berwirausaha berdagang produk garmen.

Setiap hari kesibukkan korban mengantarkan anak sulungnya ke sekolah.

Baca: PKB Galau Nama Abdullah Azwar Anas Tak Ada dalam Daftar Pencalonan Gubernur Jatim

Kemudian, berkeliling menjual produk garmen ke sejumlah pelanggannya.

Sepeninggal putrinya, ia meminta pada aparat kepolisian Polres Kediri untuk dapat menguak kasus yang telah menewaskan anaknya dan menangkap pelakunya.

Jenazah korban ditemukan tergeletak di halaman Masjid Anas Bin Fadolah Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Kamis (4/1/2018) menjelang magrib.

Rusdi mengetahui kabar duka setelah polisi mendatangi kediamannya.

Ia diminta untuk menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri guna memastikan apakah perempuan bercadar yang ditemukan warga itu adalah keluarganya.

Dia menyakini kalau itu memang benar putrinya setelah melihat kondisi jenazah di kamar mayat.

Pihak keluarga menyakini kalau korban meninggal dengan cara tidak wajar.

Mereka tidak terima atas kematian korban yang meninggalkan dua anaknya menjadi yatim. (Surya/Mohammad Romadoni)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas