Nelayan yang Hilang Saat Terkena Stroke di Tengah Laut Belum Ditemukan
Sampai malam ini korban belum ditemukam sehingga operasi pencarian akan dilanjutkan pada besok hari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kalsun Taturu istri dari Sem Tahulending, sempat melihat sang suami melepas perahunya, Rabu (10/1) saat pulang memancing sekitar pukul 02.00 Wita di perairan Bahowo.
Sem sempat berteriak bahwa kakinya sudah tidak bisa bergerak.
"Waktu sayap dari perahu kami patah, makanya dia turun dan ingin perbaiki. Tapi ternyata tiba-tiba dia bilang kakinya sudah tak bisa bergerak," kata dirinya.
Warga Kelurahan Tongkaina Lingkungan Empat ini juga mengatakan suami menderita penyakit stroke.
"Suami saya memang sedang terkena penyakit stroke, jadi kadang tubuhnya tak bisa bergerak," aku dia.
Ketika sampai di tepi pantai, Kalsun langsung memberitahu masyarakat bahwa sang suami tenggelam di lautan.
Informasi tersebut kemudian diteruskan pada Koramil terdekat, dan pihak koramil langsung menghubungi Basarnas Kota Manado.
Baca: Kadin Kecewa Kebijakan Menteri Susi Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan Dihentikan Pemerintah
Sekitar pukul 08.00 wita, Basarnas Manado langsung menerjunkan sembilan personilnya untuk mencari korban.
"Tujuh dari personil yang kami terjunkan juga sudah melakukan penyelaman," ujar humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto.
Ia menambahkan beberapa unsur juga ikut terlibat dalam pencarian kali ini. "Ada usnsur RAPI, TNI AD, PMI, BPBD, Bartagana, dan masyarakat setempat," ucapnya.
Namun hingga sore tadi, pencarian hari pertama korban masih belum ditemukan.
"Sampai malam tadi kami belum menemukan korban dan operasi akan dilanjutkan pada besok hari," tandasnya. (nie)