Dua Kali Tali Krane Lepas, Alat Berat di Sungai Mahakam Masih Karam
Proses evakuasi LCT itu tidak berjalan dengan lancar, pasalnya sempat dua kali tali krane dengan badan LCT terlepas LCT kembali tenggelam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - LCT Taurus Star V yang karam di sungai Mahakam, mulai pagi tadi hingga sore ini masih dilakukan upaya evakuasi, guna mengangkat semua muatan yang juga ikut karam.
Proses evakuasi telah dilakukan sejak pukul 10.00 Wita, Kamis (11/1), namun baru sekitar pukul 14.00 Wita, LCT yang tenggelam dan dalam keadaan terbalik, dapat diangkat dan kembali ke posisi awal sebelum tenggelam.
Setelah LCT bergeser, satu alat berat, yakni exavator juga tampak terlihat, kendati tidak seluruh bagian terlihat.
Namun, proses evakuasi LCT itu tidak berjalan dengan lancar, pasalnya sempat dua kali tali krane dengan badan LCT terlepas, yang mengakibatkan LCT kembali tenggelam.
"Sempat putus, tarikan kedua baru naik dan kembali ke posisi awal. Tapi, setelah itu, tali krane kembali terlepas, yang membuat bagian belakang LCT terendam," ucap Nakhoda KN 307, KSOP Samarinda, Rahmat Sangaji, Kamis (11/1/2018).
Dalam proses evakuasi tersebut, digunakan satu krane, dua tugboat dan satu perahu kecil.
Baca: Kapal Karam Diterjang Ombak di Perairan Tanjung Serai
Hingga pukul 17.00 Wita, seluruh muatan LCT, berupa empat alat berat dan satu unit mobil tangki, belum juga dapat dipindahkan dari dasar sungai.
"Untuk lalu lintas di sungai, tidak terganggu karena proses evakuasi ini. Dan, LCT ini bisa terbalik, karena overload, serta muatan yang tidak tepat penempatanya," ucap Rahmat Sangaji.
Diperkirakan, proses evakuasi akan memakan waktu hingga beberapa hari kedepan.
Diberitakan sebelumnya, LCT tujuan Tanjung Selor, Bulungan itu, terbalik sekitar pukul 14.45 Wita, Selasa (9/1) silam, di perairan sekitar jembatan Mahakam. Saat itu, kru kapal maupun operator alat berat tengah mengatur posisi penempatan seluruh muatan.
Namun, diduga penempatan posisi muatan yang tidak tepat, ditambah dengan tidak stabilnya LCT, mengakibatkan LCT perlahan tenggelam dari sisi kanan.
Beruntung, tujuh kru kapal dan operator alat berat yang saat itu berada di LCT terselamatkan.