Unik, Pasangan Pengantin Ini Pakai Busana dan Dekorasi Pelaminannya dari Limbah
Kostum berbahan limbah tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Busana ini sudah biasa dikenakan model dalam even pameran atau peragaan busana.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA- Kostum berbahan limbah tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Busana ini sudah biasa dikenakan model dalam even pameran atau peragaan busana.
Namun, bagaimana jika kostum berbahan limbah ini diaplikasikan dalam resepsi pernikahan. Tentu kesan yang timbul akan lain.
Momentum langka ini terjadi di sebuah dusun nan jauh dari kota, Dusun Mendingin Desa Gentansari Kecamatan Pagedongan Banjarnegara.
Pawit Wahono (28) dan Eni Rahmawati (21), mulanya tak berniat akan menghiasi pesta pernikahannya dengan limbah.
Pawit sempat resah menjelang masa perkawinannya, yang telah dilangsungkan beberapa waktu lalu.
Ia selalu dibayangi biaya resepsi yang mahal. Pawit harus mengeluarkan uang minimal Rp 8 hingga 10 juta untuk menyewa perlengkapan dekorasi perkawinan.
Namun tentu ia tak ingin pernikahannya tertunda karena masalah modal. Berawal dari persoalan tersebut, otaknya terpantik.
Pawit melihat banyak limbah di lingkungannya yang tak termanfaatkan. Ia langsung tergerak menyulap limbah-limbah itu jadi bagian dari hiasan pernikahannya.
"Awalnya memang saya tidak punya biaya untuk sewa dekorasi. Lalu terbesit ide untuk buat dekorasi sendiri," katanya, Kamis (11/1/2018).
Ia meminta bantuan kepada kelompok karang taruna untuk membuat dekorasi mandiri dengan bahan limbah.
Sebulan menjelang pernikahan, para pemuda yang kompak ini mulai mengumpulkan limbah rumah tangga untuk bahan dekorasi.
Sekitar 30-an pemuda yang tergabung dalam karang taruna Pelita Mas ini berbagi tugas untuk menyukseskan pernikahan teman seperjuangannya.
Mereka mulai mengonsep ruang resepsi bernuansa limbah. Berbagai ornamen pernikahan mulai dari backdrop, hiasan bunga, kursi pelaminan, kursi tamu, hingga souvenir dicipta dari bahan limbah.