Geger! Kuburan Bayi Dibongkar Misterius, Sebelumnya Warga Saksikan Peristiwa Ini Jelang Maghrib
Kasus pembongkaran makam bayi di Komplek TPU Mbeji Jalan Landak Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara masih menyisakan misteri.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM,CILACAP - Kasus pembongkaran makam bayi di Komplek TPU Mbeji Jalan Landak Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara masih menyisakan misteri.
Beragam spekulasi pun bermunculan terkait motif aksi pembongkaran kuburan berumur 40 hari itu.
Ada yang menduga pembongkaran makam yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah warga itu terkait praktik ilmu hitam.
Tasiwan (42), orang tua mendiang bayi itu tentu saja terpukul atas kejadian ini.
Ia yang mendapati kabar itu dari tetangganya langsung mendatangi kuburan anaknya.
Orangtua itu terkejut lantaran mendapati gundukan tanah pada makam putrinya telah acak-acakan.
"Mungkin dibongkarnya tengah malam. Ketahuan warga kalau dibongkar pagi," kata Tasiwan Jum'at (12/1).
Kala makam putrinya dibongkar lagi untuk diperiksa, alangkah terkejutnya ia saat mengetahui tali pocong jenazah putrinya telah hilang. Kain kafan pada jasad itu juga sebagian diambil oleh pelaku.
Keganjilan itu menguatkan dugaan terkait motif pelaku pembongkaran. Isu yang berkembang selama ini, pembongkaran makam bayi untuk pengambilan tali pocong atau potongan kain kafan dipakai untuk syarat praktik ilmu hitam.
Sebelum kejadian ini, dari informasi warga yang diterimanya, ada orang tak dikenal yang beberapa kali mendatangi makam putrinya pada menjelang magrib.
Namun warga tak menaruh curiga terhadap orang itu.
Seorang saksi, Sudiyah mengungkapkan, ia pertama kali melihat kejadian itu sekitar pukul 5.30 WIB.
Ia mencurigai kondisi sebuah makam yang telah acak-acakan.
Ia melihat ceceran tanah dan potongan bambu di makam itu. Jejak kaki diduga pelaku masih membekas di tanah makam.
Ia yang melihat keganjilan itu langsung memanggil warga untuk ikut memeriksanya. Ia yang tinggal dekat dengan pemakaman mengaku baru kali ini menyaksikan kejadian semacam ini. (*)