Dibesarkan di Lokalisasi Dolly, Bocah Perempuan Usia 8 Tahun Ini yang Menderita Kecanduan Seks
Apa jadinya jika seorang bocah yang belum akil baliq sudah kecanduan seks.'Penderitaan' inilah yang dialami bocah perempuan kelas 1 SD di Surabaya
Editor: Sugiyarto
Nah, dari penuturan sang ibu kandung, YK memiliki perilaku tidak senonoh yang tidak sepatutnya dilakukan oleh anak di bawah umur.
YK kerap mengajarkan adik-adiknya yang berusia tujuh tahun, empat tahun dan satu tahun untuk melakukan tindakan orang dewasa.
"Adiknya cerita ke ibunya, diajarkan berciuman seperti orang dewasa. Lalu adiknya yang laki-laki dan perempuan itu juga diajarkan untuk memainkan alat kelamin, dia juga meminta untuk direkam saat memegang pantat dan juga telanjang," ucap Nanis.
Begitu dengar pengaduan sang adik, orang tuanya justru marah dan memukul YK.
Namun ibunya sadar bahwa itu tidak akan mampu menyembuhkan YK. Itu sebabnya ia memutuskan untuk mengadu ke Pemkot Surabaya.
Dari pengaduan tersebut, Pemkot segera melakukan tindakan lebih lanjut pada YK.
Tim yang terdiri dari dokter, psikolog dan psikiater diturunkan untuk menggali seberapa jauh tingkat kecanduan yang diderita bocah yang baru duduk di kelas 1 SD tersebut.
Sejauh ini, belum ada penuturan bahwa anak tersebut sudah pernah melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa atau tidak.
"Kalau sementara ini tidak ada pengakuan ia pernah berhubungan badan atau belum, tapi dia cerita kalau dia diajarkan oleh seseorang di sana, bahkan untuk mengakses video porno melalui Youtube dia juga sudah pintar," katanya.
Berdasarkan penelusuran, kemungkinan YK sudah diajari untuk melakukan aktivitas orang dewasa tersebut saat masih usia sangat dini.
Bahkan sejak usia tiga atau empat tahun. Orang tua YK mengakui bahwa lingkungannya saat itu masih ada lokalisasi Dolly.
Meski neneknya hanya berjualan nasi di sana, namun lingkungan di sana bisa jadi yang mengajarkan pengaruh buruh pada YK.
"Bisa saja kondisi rumah di sana tidak ada batas antara yang membuka jasa prostitusi dan yang rumah tangga. Bahkan ada yang rumah tangga tapi ada yang buka praktek," ucapnya.
Saat ini dikatakan Nanis, YK sudah ditangani Pemkot. Ia saat ini masih bersama keluarganya di Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran.