Benarkah Siswi SMP di Bali ini Tewas karena Hubungan Intim dengan Pacar? Ini Penjelasan Dokter
Kasus kematian siswi SMP berinisial LGDS asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali menggegerkan publik, Minggu (21/1/2018).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kasus kematian siswi SMP berinisial LGDS asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali menggegerkan publik, Minggu (21/1/2018).
Bagaimana tidak, kematian gadis belia itu usai berhubungan intim sebanyak dua kali dengan pacarnya berinisial AW.
Hasil pemeriksaan luar di BRSUD Tabanan diketahui, korban mengalami pendarahan di kelamin, kulit lebam, dan diperkirakan korban sudah meninggal di atas 30 menit atau dibawah pukul 14.00 wita.
Hasil pemeriksaan itu juga diperkuat oleh tim forensik RSUP Sanglah.
Hari ini, Senin (22/1/2018) tim dokter Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali telah melakukan autopsi terhadap jenazah siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali yang meninggal setelah berhubungan badan.
Autopsi tersebut dilakukan sekitar 08.30 Wita.
Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan beberapa luka lecet dan luka memar di tubuh korban.
Menurut keterangan Kepala Instalasi Kedoteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, dr. Dudut Rustiyadi, luka lecet dan memar tersebut ditemukan di bibir, leher kanan-kiri, dada, dan paha kanan-kiri.
"Dari pemeriksaan luar jenazah, kami temukan ada beberapa luka, yaitu luka lecet dan memar pada daerah bibir, leher, dada dan di paha," kata Dudut.
Selain itu, dari kemaluan juga keluar darah.
Penyebab korban meninggal dari hasil pemeriksaan luar karena kekurangan oksigen.
Hal ini karena ditemukan warna kebiruan di bibir dan kuku.
Dari organ-organ dalamnya juga ada bintik-bintik pendarahan dan pelebaran pembuluh darah.
"Jadi orang ini mati, karena mati lemas kekurangan oksigen," tambah Dudut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.