Prof Dr Sardjito, Pendiri dan Rektor Pertama UGM Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional
Prof Dr Sardjito, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit di Yogyakarta.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Prof Dr Sardjito, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit di Yogyakarta.
Dan kini, nama Prof Dr Sardjito juga diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Prof Dr Sardjito yang merupakan salah satu pendiri sekaligus rektor pertama UGM ini diusulkan menjadi pahlawan nasional di bidang perjuangan kemerdekaan, karena telah mendapat bintang gerilya.
Selain itu Prof Dr Sardjito juga telah berjasa di bidang penegakan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, bidang pendidikan dan bidang kesehatan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, Prof Dr dr Sutaryo Sp A (K), menuturkan untuk mengajukan Prof Dr Sardjito sebagai pahlawan nasional, harus menyelenggarakan seminar regional dan seminar nasional.
"Persiapan mengajukan Sardjito sebagai pahlawan nasional syaratnya harus ada seminar nasional dan seminar nasional," ujarnya, Senin (22/1/2018).
Sehingga dengan adanya seminar tersebut, Prof Dr Sardjito dapat diakui secara regional dan nasional.
Rencananya seminar regional akan diselenggarakan pada 25 Januari mendatang di Balairung UGM.
Sedangkan untuk seminar nasionalnya akan diselenggarakan pada 27 Februari mendatang di Jakarta.
Sutaryo menuturkan, sebenarnya pengajuan penganugerahan pahlawan nasional itu sudah dilakukan pada tahun 2012 silam.
"Sudah tinggal ditandatangani oleh Presiden. Hanya saja pada saat itu Pak SBY tanda tangan dua pahlawan nasional kita Bung Karno dan Bung Hatta, sehingga tidak dengan yang lain-lain," lanjutnya.
Sehingga pada tahun ini Prof Dr Sardjito diajukan lagi untuk menjadi pahlawan nasional.
Selain seorang Ilmuwan dan pejuang, Prof Dr Sardjito juga seorang budayawan.
Penelitiannnya tentang Borobudur yang dipresentasikan pada Pasific Science Congres di Philipina pada 16-18 November 1953 membuka mata dunia tentang tingginya peradaban di Indonesia.
"Ini yang sekarang tidak banyak tahu. Bahwa Prof Dr Sardjito menjadi negarawan, pertama mengenalkan Indonesia dengan cara budaya yaitu Borobudur, penelitian Indonesia sangat internasional di bawah Prof Dr Sardjito," ujarnya kepada awak media. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.