Terkena OTT KPK, Nasib Bupati Jombang dalam Pilbup 2018 Ditentukan Malam Nanti
Peristiwa Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko yang terkena OTT (operasi tangkap tangan) oleh KPK direspons cepat KPU Jombang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Peristiwa Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko yang terkena OTT (operasi tangkap tangan) oleh KPK direspons cepat KPU Jombang.
Nyono adalah kandidat petahana dalam Pilkada Jombang 2018. Dia dalam pilkada 2018 akan berpasangan dengan Subaidi Mukhtar, wakil ketua DPRD yang juga tokoh PKB setempat.
KPU Jombang berjanji segera melakukan rapat pleno membahas perkembangan terbaru yang menimpa salah satu bakal calon bupati (meskipun belum dilakukan penetapan).
“Nanti malam, kami akan menggelar rapat untuk membicarakan hal itu," kata Ketua KPU Jombang Muhaimin Sofi, kepada surya, Minggu (4/2/2018).
Disinggung apakah ada kemungkinan bakal calon Nyono diganti orang lain oleh partai pengusungnya, karena proses pendaftaran dan perbaikan berkas sudah ditutup, Muhaimin Sofi enggan menjelaskan lebih lanjut.
Muhaimin Sofi hanya menyatakan, masih akan melakukan pengkajian terhadap regulasi yang ada. Yakni Peraturan KPU yang berlaku dan aturan lainnya.
“Intinya, kami tidak akan keluar dari PKPU. Nanti malam kita bahas dulu, baru besok hasilnya kita akan sampaikan," kata Muhaimin Sofi.
Nyono yang masih aktif menjabat sebagai Bupati Jombang itu merupakan Bacabup yang diusung koalisi lima parpol dalam Pilbup Jombang yang akan digelar 27 Juni 2018.
Nyono berpasangan dengan Subaidi Mukhtar, didukung nkoalisi gemuk lima partai parpol, dengan total perolehan 27 kursi di DPRD. Yakni Partai Golkar, PKB, PKS, Partai NasDem, dan PAN.
Dengan Nyono terkena OTT, memberikan dampak cukup besar bagi Nyono untuk terus maju dalam Pilkada 2018.
Nyono bahkan bisa diganti Bacapub lain koalisi partai pengusungnya, jika KPK menetapkannya sebagai tersangka.