Tak Puas Layanan PSK, Lelaki Hidung Belang Bermodal 'Cekak' Lakukan Tindakan Tak Terduga
Saat itu pelaku bernama Arif Fadillah, warga Jalan RE Martadinata, tengah mencari wanita penghibur untuk menyalurkan hawa nafsunya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kesal tak dilayani sebagaimana mestinya, pria berusia 32 tahun ini nekat membawa kabur dompet milik perempuan pekerja seks komersial (PSK).
Kejadian itu terjadi pada Senin (5/2/2018) dini hari kemarin.
Saat itu pelaku bernama Arif Fadillah, warga Jalan RE Martadinata, Samarinda, tengah mencari wanita penghibur untuk menyalurkan hawa nafsunya.
Didapatilah seorang wanita di sekitar kawasan Citra Niaga.
Sebelum sepakat untuk berhubungan badan, keduanya melakukan tawar menawar harga.
Si wanita mematok tarif Rp 150 ribu short time, namun saat itu lelaki hidung belang ini hanya memiliki uang senilai Rp 75 ribu dan memberikan handphonenya sebagai jaminan pembayaran uang sisanya.
Keduanya pun menuju kost wanita tersebut di jalan P Hidayatullah.
Namun belum sampai lima menit bercinta, wanita itu marah dan meminta untuk berhenti, karena merasa terlalu lama.
Kendati demikian, pelaku tetap membayar dan menepati kesepakan.
Namun, karena merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh wanita itu, saat di perjalanan kembali menuju Citra Niaga, pelaku langsung merampas dompet korban.
"Sakit hati saya, belum selesai dia sudah minta berhenti, padahal dia tua saja, tidak cantik," tutur Arif saat ditemui di ruang Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Selasa (6/2/2018).
Belum jauh melarikan diri, karena teriakan korban, anggota kepolisian yang saat itu kebetulan tengah melakukan patroli, langsung mengejar dan berhasil mengamankan pelaku disekitar kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada.
Bahkan, guna menghilangkan barang bukti saat pengejaran, pelaku sempat membuang dompet korbannya di Sungai Mahakam.
Sementara itu, Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Noval Forestriawan, menjelaskan, kejadian itu didasari karena sakit hati pelaku kepada korban, yang dinilai tidak melayaninya sesuai dengan keinginan.
"Pelaku ini kesal karena merasa tidak puas, hal itulah yang membuat pelaku akhirnya merampas dompet korban," ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap memproses pelaku, sesuai dengan laporan yang dilakukan korbannya.
"Sudah kita amankan pelaku, dan saat ini kita lakukan pemeriksaan, dan proses lebih lanjut," tutupnya. (*)