Duh, Siswa Kelas V SD Tewas Bunuh Diri, Gara-garanya Sering Dibully Temannya
Seketika itu, warga Imandi ini tak percaya dengan apa yang dilihatnya di dapur rumahnya kala itu. Tangisnya pecah, dadanya sesak.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BOLAANG MONGONDOW - Polres Bolaang Mongondow sedang mengusut kasus "bullying" berakhir gantung diri yang menimpah bocah kelas V SDN 1 Imandi Kecamatan Dumoga Timur, Bolmong, Sulawesi Utara.
Bocah NT (12 ), ditemukan tergantung dengan seutas tali di dapur rumah pada Rabu (7/2/2018) siang.
"Dugaan sementara bunuh diri," kata AKBP Gani Siahaan, Kapolres Bolmong.
Pihaknya sedang mengusut kasus tersebut. Jika karena "bullying", polisi tak akan tinggal diam.
Baca: Memprihatinkan, Catatan Merah Siswa Penganiaya Guru Hingga Akhirnya Tewas
"Kami akan mengimbau kepada masyarakat termasuk ke sekolah-sekolah agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," kata dia.
Dia meminta orang tua dan guru agar lebih memperhatikan dan mengawasi kondisi anak didiknya selama di sekolah. Bila perlu memberikan sanksi keras sebagai tata tertib murid di sekolah apabila terdapat bully di sekolah.
Diketahui, Bocah NT ditemukan tewas oleh orangtuanya tergantung di dapur rumah mereka, Rabu (7/2/2018) sekitar pukul 10.30 Wita.
Padahal Fifi Turangan, lelaki yang mengurus sendiri anaknya ini sejak umur satu tahun, baru pulang dari warung membelikan roti dan energen untuk Nathan yang duduk di Kelas 5 SDN 1 Imandi, Kecamatan Dumoga Timur.
Seketika itu, warga Imandi ini tak percaya dengan apa yang dilihatnya di dapur rumahnya kala itu. Tangisnya pecah, dadanya sesak.
Fifi yang serasa tak berdaya itu berteriak, meminta pertolongan dari warga sekitar.
Teriakannya terdengar, warga sekitar berbondong-bondong ke rumah. Fifi memeluk anaknya erat. Secepat kilat menurunkan tubuh Natan yang telah kaku itu.
Mereka sempat mengevakuasi Nathan ke puskesmas, namun rupanya nyawanya telah hilang. Tangis Fifi yang lama menduda ini tak tertahannya.
Ia tak bisa berkata-kata, pada keluarga dan rekan yang menghampirinya. Fifi hanya terus menangis dan memeluk anaknya.
Sonny Sondakh, salah seorang saksi mata mengatakan, pagi itu Fifi memarahi anaknya ini karena sudah tiga hari tak ke sekolah.