Ancaman Longsor di Banjarnegara, Warga Mengungsi di Kandang
Pergerakan tanah di wilayah itu kuat terasa mulai Sabtu petang (10/2/2018), hingga membuat warga satu dusun di Dusun Sawangan berlarian mengungsi.
Editor: Sugiyarto
Arif mengaku tidak mengetahui persis alasan sebagian warga ini memilih mengungsi di kandang.
Namun dalam kondisi darurat seperti kemarin, bisa saja mereka spontan mencari tempat berlindung yang aman, meskipun harus di kandang yang dibangun terpisah dari tempat tinggal.
"Kandangnya bukan yang kotor, tapi yang bersih sehingga mereka mau tempati. Mungkin mereka juga ada pertimbangan lain, mungkin bisa lebih dekat dengan ternaknya,"katanya
Arif mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari alternatif posko pengungsian jika tempat pengungsian sekarang masih dinyatakan tidak aman.
Apalagi kondisi ruang kelas SD untuk pengungsian kurang luas untuk menampung jumlah pengungsi yang banyak.
Dengan kondisi demikian, Arif tidak menampik banyak pengungsi yang tidak dapat tidur dengan nyaman.
Masalahnya, di wilayah itu, selain gedung sekolah itu, tidak ada bangunan luas yang dapat menampung jumlah pengungsi yang banyak.
"Dikhawatirkan kondisi ini dapat mengganggu kesehatan pengungsi,"katanya
Arif belum dapat memastikan sampai kapan para pengungsi ini bertahan di pengungsian.
Pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi Bandung yang baru akan meneliti lokasi kejadian pada Rabu esok, (14/2/2018).
Hasil kajian badan geologi itu penting sebagai acuan pihaknya dan instansi terkait lain untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Terutama perihal status kerawanan tanah di wilayah itu yang berpotensi mengancam pemukiman.
"Nanti tunggu hasil kajian Geologi. Sehingga bisa dipastikan, apakah tempat tinggal aman dan pengungsi bisa kembali ke rumahnya,"katanya. (*)