Pengrajin Patung Salatiga Laris Manis Ketiban Rejeki Imlek
pengrajin batu gung di Kampung Ngampel, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga pun turut menangguk keuntungan menjelang imlek
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Tahun baru Imlek tidak hanya siap disambut kedatangannya oleh masyarakat tionghoa, pengrajin batu gung di Kampung Ngampel, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga pun turut menangguk keuntungan.
Mereka kebanjiran pesanan patung dari berbagai daerah di Indonesia, sehubung datangnya tahun baru Imlek 2569 yang jatuh pada Jumat (16/2/2018).
Beberapa hari ini, para pengrajin batu gunung di Ngampel memang tampak lebih sibuk dari biasanya. Pesanan patung bong pay, dewa-dewi mau pun hewan suci berdatangan dari seluruh penjuru negeri.
Salah satu pengrajin, Sunarno, mengatakan pemesan karyanya meliputi kota-kota dari berbagai pulau.
"Ada dari Sumatera, Jakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan, termasuk dari sekitar Salatiga dan Jawa Tengah juga," ujarnya.
Sunarno mengatakan, baik ia mau pun kawan-kawan sesama pengrajin batu gunung sudah terbiasa dalah memainkan seni pahat. Kendati begitu, ia tetap harus memperhatikan presisi demi kualitas produk yang baik.
"Ukuran dan bentuk berpengaruh ke tingkat kerumitan dan tentu saja ke harga. Ukuran kecil saya patok Rp 5 juta dan terumit bisa sampai Rp 40 juta," jelasnya.
Produk yang dibuat Sunarno sendiri meliputi singa dan dewa-dewi. Menurutnya, pesanan yang ia kerjakan menjelang Imlek biasanya sudah muncul sejak jauh-jauh hari.
"Bahkan bisa sampai enam bulan lalu, karena memang saya perlu menyiapkan bahan bakunya yaitu batu gunung," urainya.
Batu tersebut dikatakan Sunarno didatangkan dari Cirebon, Jawa Barat. Rejeki pengrajin Sunarno pun bisa dikatakan datang rutin setiap tahun, yakni ketika menjelang perayaan Imlek.
"Naik beberapa kali jumlahnya, Imlek ini saja saya dapat sampai 40 pesanan patung," katanya.
Pemesan, dikatakan Sunarno, biasanya datang dengan membawa sketsa. Dari gambar corat-coret itu, para pengrajin lalu mengerjakan pesanan lewat pahatan.
Salah satu pengunjung, aloysius Handoko, mengatakan ia datang untuk memastikan pesanannnya sudah digarap. Warga Kabupaten Semarang ini berencana memajang patung dewa-dewi pesanannya di dalam rumah saat Imlek tiba nanti.
"Sudah sebulan lalu saya pesan, sepertinya hari ini jadi dan bisa saya ambil," tuturnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.