PGN Tunggu Hasil Investigasi Polisi soal Ledakan di Cimanggu, Bogor
Rachmat Hutama, mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan adanya insiden di kawasan Cimanggu Residen
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) masih menunggu hasil investigasi terkait insiden bocornya selang saluran gas milik PGN yang memicu ledakan dan mengakibatkan 11 rumah di Cimanggu Residence, Blok C2, RT 06 RW 16, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat rusak.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan adanya insiden di kawasan Cimanggu Residen, Bogor.
"Sampai saat ini belum dapat menyampaikan penyebab insiden tersebut. Sebab, insiden tersebut masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian setempat," ujar Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/2/2018).
Namun demikian, kata Rachmat, tim cepat tanggap PGN sudah berada di lokasi untuk membantu dan terus melakukan koordinasi dengan pihak berwajib.
"Yang dapat kami pastikan benar rumah tersebut merupakan pelanggan PGN yang menggunakan gas bumi. Saat ini korban telah dibawa dan ditangani oleh para medis di RS Hermina," kata Rachmat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 12:30 WIB. Diduga, saluran gas PGN meledak setelah digigit anjing.
"Selang saluran gas PGN diduga digigit oleh anjing sehingga gas meledak di rumah warga bernama Ibu Grace Tini Halim," kata Ganjar.
Akibatnya, sekitar 11 rumah warga di sekitar lokasi ledakan mengalami rusak parah di bagian atap dan kaca. Sementara, pemilik rumah Grace Tini Halim mengalami luka-luka dan dibawa ke RS Hermina.
Indri Rahmawati tetangga korban mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.38 WIB.
Saat itu Ia yang sedang berada di dalam rumah kaget mendengar auara ledakan besar. Bukan hanya ledakan, getaran kencang seperti gempa bumi pun dirasakannya. Saat dilihat ke luar rumah rupanya rumah di sampingnya sudah hancur lebur.
"Ada suara keras, gede banget pas dilihat rumah disebelah ancur, terus pas keluar ada bau-bau gas gitu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com