Awas Calo CPNS mulai Gentayangan di Surabaya, Sudah Ada yang Jadi Korban
Rekrutmen CPNS di Pemkot Surabaya diwarnai isu calo. Sejumlah warga Surabaya bahkan kini mulai menjadi korban.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Rekrutmen CPNS di Pemkot Surabaya diwarnai isu calo. Sejumlah warga Surabaya bahkan kini mulai menjadi korban.
Salah satunya warga yang Kamis (15/3/2018) mengadu ke BKD Kota Surabaya.
"Lha iya, kok ada saja orang yang tak bertanggung jawab nekat berulah soal CPNS. Anehnya warga ada yang sudah tertipu. Tadi lapor ke saya," ucap Kepala BKD Kota Surabaya, Mia Shanti Dewi, saat ditemui dengan Surya. co.id.
Modusnya seorang warga itu mengaku menjadi korban penipuan CPNS. Anaknya yang lulusan salah satu PTS dijanjikan menjadi pegawai PNS. Korban diminta transfer awal Rp 30 juta.
"Ini sudah ditransfer. Kasihan. Dia datang ke kantor saya dan mencari saya. Katanya yang meminta uang itu Pak Andik atau Pak siapa yang orang BKD Surabaya," ucap Mia.
Saat ini, kepala BKD yang kini berhijab itu meminta korban untuk melapor ke polisi. Apalagi pengakuan korban kalau dia ingat betul wjajah penipu.
Adanya korban penipuan bermodus membantu mejadi menjadi PNS itu, sebelumnya telah dikhawatirkan Pemkot.
Mia termasuk yang yakin bahwa akan ada pelaku yang memanfaatkan momen CPNS untuk mencari keuntungan.
"Kalau ada orang yang mengaku-aku bisa membantu itu bohong besar. CPNS gratis hingga diangkat menjadi pegawai setelah lolos tes pun gratis," ujar Mia.
Modus menawari menjadi PNS dengan Meminta uang itu cara kuno. Namun karena psikologi korban sudah dikuasi, warga bisa terpengaruh.
Mia menyebutkan sejumlah modus penipuan CPNS di antaranya, menitipkan ke pejabat dengan uang jaminan. Bisa transfer atau dengan cukup menyerahkan fotokopi STNK mobil.
Ada yang meminta uang muka dari total kesepakatan nilai. Informasinya untuk menjadi PNS itu nilainya minimal Rp 150 juta.
Ada pula yang menitipkan uang sebagai jaminan. Saat tidak diterima PNS uang akan kembali.