Retakan Tanah Terus Meluas di Ciamis, 79 Rumah Terancam Ambruk
Terjadi longsor dan gerakan tanah melanda 4 desa juga dipicu hujan lebat dan angin yang hampir tiap hari mengguyur Ciamis
Editor: Eko Sutriyanto
Terparah terjadi di Karangtengah Desa Tanjungjaya. Pada Jumat (23/2/2018) dinihari longsor tebing di Dusun Karang Tengah tak hanya menimbun sawah, kolam tetapi juga sungai (walungan) Cilutru serta menghantam dua rumah warga berikut 3 kandang ayam.
Tak ada korban jiwa (manusia) kecuali ribuan ekor ayam tertimbun disapu longsor. “Tapi warga mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan dan banjir bandang,” ujar Didin.
Mengingat puing longsor yang menimbun selokan telah menimbulkan genangan air seluas sekitar 6 hektare.
Alur Sungai Cilutru yang tertimbun longsor tebing berubah jadi situ. Air terus mengenangi sawah dan kolam disekitar ruas sungai yang tertimbun.
“Genangan air tersebut sudah seperti situ, luasnya sekitar 6 hektar. Puluhan petak sawah yang berisi padi siap panen, tergenang sejak hari Jumat dinihari lalu,” katanya.
Sementara di Dusun Citapen Landeuh, ruas jalan putus tertimbun longsor dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua (sepeda motor).
“Masih di bulan Februari ini, tepatnya Kamis (1/2/2018) angin putting beliung merusak ratusan rumah di tiga desa. Sekarang menjelang akhir Februari, longsor dan retakan tanah terjad di banyak tempat. Puluhan rumah terancam akibat gerakan tanah,” ujar Didin Saadudin. (*)
