Travel Abutours Malah Menuduh Calon Jamaah Umroh Anarkis
Muncul kabar jika calon jamaah yang hendak berangkat harus menyetorkan sejumlah uang. Tentu, rencana ini kembali mendapat protes.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Sejak kasus penipuan perjalanan umroh Travel Abutours diributi calon jamaah, kantor cabangnya di Jalan Abdullah Lubis Medan tutup. Kondisi ini membuat para calon jamaah bingung untuk mendapatkan informasi.
Apalagi, muncul kabar jika calon jamaah yang hendak berangkat harus menyetorkan sejumlah uang. Tentu, rencana ini kembali mendapat protes.
Salah satu pegawai Abutours yang dikonfirmasi Tribun semula enggan nerespon. Namun, ketika berkali-kali dihuhungi, pegawai tersebut menjawab.
Perempuan mengaku bernama Fika yang bertugas sebagai Admin Abutours beralasan kantornya tutup karena ada calon jamaah yang hendak berbuat anarkis. Fika menuduh ada calon jamaah yang mau melempari kantor mereka dengan batu.
"Ada calon jamaah yang mau melempari kantor dengan batu pak. Makanya kantor kami tutup sementara," kilah Fika, Senin (26/2/2018).
Ia mengatakan, kantor Abutours di Jalan Abdullah Lubis akan kembali dibuka pada Maret 2018 nanti. Jadi, segala urusan jamaah untuk saat ini dibicarakan lewat WhatsApp.
"Awal Maret kantor akan kami buka kembali. Sementara ini kami tutup," ungkap Fika. Salah satu korbannya Febri Harahap (27) ketika diwawancarai Tribun mengaku keberatan dengan sikap Abutours yang kerap menghindar.
Apalagi, ada informasi yang mewajibkan mereka membayar uang tambahan jika ingin berangkat umroh. Kata Febri, mereka dimintai uang tambahan Rp6 juta.
"Kalau enggak mau bayar, kami diminta mencari calon jamaah lagi. Tiap orang diwajibkan mencari dua calon jamaah," katanya.
Tentu, kebijakan ini ditentang Febri dan calon jamaah lain. Mereka merasa ditipi dan sangat dirugikan oleh Travel Abutours.
"Sudahlah keberangkatannya tidak jelas! Kami malah mau diberatkan lagi. Apa enggak takut dosa mereka itu," katanya