Metha Memecat PRT-nya Dengan Cara Halus, Namun Harus Dibalas dengan Nyawa
Ia menyatakan saat ini sudah menyerahkan pengungkapan kasus pembunuhan anaknya kepada pihak kepolisian.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kustantoniyah (67) ibu korban pembunuhan Metha Novita di rumahnya Ngaliyan, Semarang tampak tenang saat mendengar kabar bahwa tersangka pembunuhan anaknya telah ditangkap, Sabtu (3/3/2018).
Langkahnya menuju ruang tamu tampak tertatih dan pelan karena stroke yang dideritanya.
Ia menyatakan saat ini sudah menyerahkan pengungkapan kasus pembunuhan anaknya kepada pihak kepolisian.
"Biar hukum yang berjalan dan memberikan balasan yang sesuai," terang wanita yang akrab disapa Bu Kus tersebut.
Baca: Saat Ibu Kos Terkapar, Terduga Pelaku Terlihat Kabur Memboncengkan Seorang Wanita
Kus bahkan tahu bahwa usia L masih sangat muda dan baru pertama bekerja sebagai pembantu di rumah anaknya.
Ia memaparkan L sudah bekerja selama tiga bulan, namun hanya satu bulan dimana ia total membantu kegiatan rumah tangga dan menginap di kediaman Metha.
Kus yang juga beberapa kali tinggal di rumah Metha menjelaskan sebagai asisten rumah tangga L tidak sigap.
Selain itu L juga kerap didatangi pacarnya dan berduaan di depan rumah.
"Kalau pacaran di depan sini, kadang di pos ronda situ, dan pakaiannya celana yang minim itu, nah tetangga pada ngomongin, Metha juga kan yang nggak enak," jelas pensiunan dosen PGSD Unnes tersebut.
Dari alasan itulah kemudian Metha memutuskan untuk tidak lagi memakai jasa L.
Sepengetahuan Kus, anaknya memutuskan untuk memecat L juga dengan cara yang halus.
"Alasannya Metha mau ke Jakarta dua minggu sehingga jasa L tidak dibutuhkan lagi. Nanti kalau butuh L dipanggil lagi, gitu mecatnya," bebernya.
Kini ia berharap proses penyidikan segera tuntas dan pelaki segera diadili. Kus hanya berharap hukuman yang setimpal dengan kematian anaknya. (Rival Almanaf)