Gubernur akan Bicara dengan Menko Luhut Terkait Kabar Pembatalan Pembangunan Bandara Bali Utara
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika merasa kaget ketika mengetahui informasi pembatalan rencana pembangunan Bandara di Bali Utara.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika merasa kaget ketika mengetahui informasi pembatalan rencana pembangunan Bandara di Bali Utara.
Pastika mengaku belum mengetahui rencana pembatalan yang disampaikan oleh Menko Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan tersebut dan akan segera mengeceknya.
Baca: Mobil Adiyar Ludes Terbakar Setelah Tabrak Pagar Bandara Lama Sultan Thaha Jambi
“Saya belum tahu ini apakah betul-betul dibatalkan atau tidak, Nanti saya akan bicara dengan beliau (Luhut) dulu. Saya juga perlu mencari penjelasan,” ujar Pastika usai menghadiri simakrama dengan masyarakat di Wantilan Kantor DPRD Bali, Denpasar, Sabtu (3/2).
Pastika mengatakan, pembangunan bandara internasional di Bali Utara merupakan mimpi dari masyarakat Bali, dan ia merasa bingung jika pembangunannya dihentikan oleh Kemenko Kemaritiman.
“Waduh kacau itu, saya akan cek lagi apakah betul begitu. Karena itu kan mimpi kita dari zaman dahulu, tiba-tiba distop, saya kira repot ini,” katanya.
Ia melanjutkan, rencana pembangunan bandara tersebut sebenarnya sudah masuk dalam Perda Nomor 16 tahun 2009 tentang RTRWP Bali.
Artinya, Pastika menambahkan, payung hukum terkait pembangunan bandara sebenarnya sudah jelas dan menjadi keinginan seluruh masyarakat Bali.
Diungkapkannya, bandara akan dibangun sepenuhnya bersumber dari pembiayaan swasta.
“Itu yang membangun kan swasta, kita tahu duit dari pemerintah untuk membangun yang wilayah di pinggir-pinggir dan yang jauh-jauh, karena salah satu isi Nawacita (program Pemerintah Jokowi) adalah membangun dari pinggiran, kita ngerti,” terangnya.
Namun, Pastika menambahkan, bandara di Bali Utara tidak tergantung pada anggaran pemerintah.
“Kan sebenarnya sejak awal perencanaan, pembangunan bandara di Buleleng itu tidak tergantung pada anggaran pemerintah. Namun kita juga sadar, Bali sudah cukup maju dan memiliki Bandara Ngurah Rai yang begitu bagus,” tuturnya.
Sementara itu, Presiden Direktur (Presdir) PT. BIBU Panji Sakti, I Made Mangku, mengatakan dirinya tidak akan menanggapi berita terkait dibatalkannya rencana pembangunan bandara internasional di Buleleng (Bali Utara) oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman.
“Saya tidak mau menanggapi isu,” kata Mangku saat ditemui Tribun Bali di Sanur, Denpasar, Sabtu (3/3).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.