Festival Film Salatiga Sukses Sedot Lebih dari 500 Penonton
Salatiga Film Festival (SaFFest) yang digelar oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW) di luar dugaan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Salatiga Film Festival (SaFFest) yang digelar oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW) di luar dugaan mampu menyedot penonton hingga 500 orang lebih.
Padahal, panitia mempekirakan kegiatan yang digelar di Balairung UKSW pada Rabu (14/3) itu hanya akan dihadiri sekitar 250 orang penonton.
Ketua panitia Anderasta Krista atau Tata (20) menyampaikan kepuasan akan penyelenggaraan acara tersebut.
Mengusung tema smart sarcastic, tujuh film yang ditayangkan selama beruntun dalam sehari ini diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap penonton perihal kaleidoskop negeri ini.
"Kami mengundang beberapa komunitas dari Jawa tengah dan Surabaya agar menampilkan karya mereka berupa film pendek berdurasi 15 menit yang bercerita tentang kehidupan di Indonesia secara sarkas namun cerdas," kata Tata.
Tidak hanya diminta menayangkan film karya mereka, para peserta juga berhak mendapatkan penilaian dari para dewan juri. menurut salah satu panitia, Wulan Kartika (20), terdapat empat kategori dalam penilaian film-film pendek ini.
"Ada best idea, film favorit, pilihan penonton, dan pemeran terbaik. Untuk juri utamanya kami datangkan dari Bali yakni eric Est yang pernah menyutradarai video klip band superman Is Dead," jelasnya.
Bagi para pengunjung sendiri, menyaksikan film-film independen semacam ini merupakan hal yang istimewa.
Seorang penonton bernama Astri (21) yang datang bersama kawannya mengaku antusias dengan karya-karya yang ditampilkan para peserta.
"Film yang judulnya Gendeng itu saya jagokan menjadi yang terbaik, Plagiarism juga saya kira bagus, dan yan paling penting adalah bertambahnya wawasan kita terhadap negeri ini melalui film," ujarnya.
Kelima film lain yang ditayangkan adalah Nina Bobo, the Dreams, Haus, trunyan, dan Beranda. Tata melanjutkan Salatiga Film festival sebelumnya merupakan kegiatan rutin yang sempat berganti menjadi acara nonton bareng.
"Namun setelah kami diskusikan kemudian disepakati kegiatan ini diadakan kembali. Ke depan kami pun berencana menggelar acara ini agar bisa semakin besar dan semakin banyak film berkualitas karya anak-anak muda yang bisa kami tayangkan," tuturnya.(*)