Berbagi Keilmuan, STP Bali Sosialisasikan APM
Sumbangsih keilmuan diberikan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. Sekolah ini sukses melakukan uji penerapan program Aplikasi Manajemen (APM).
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA – Sumbangsih keilmuan diberikan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. Sekolah ini sukses melakukan uji penerapan program Aplikasi Manajemen (APM).
STP mensosialisasikan APM melalui pelatihan ‘Digital Marketing dan Pricing Strategy’, 26 Februari lalu. Lokasinya di Ubud Homestay Association (UHSA). Pemateri adalah Danielle Woro Prabandari, Marketing The Ritz Carlton Nusa Dua, Bali.
“STP Bali menjadi salah satu institusi pendidikan yang produktif. Mereka aktif melakukan pengembangan keilmuannya. Konsep APM sangat dibutuhkan industri pariwisata,” kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa, didampingi Ketua STP Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara, Rabu (14/3).
Pelatihan ‘Digital Marketing dan Pricing Strategy’ juga dilakukan untuk membantu UHSA mengembangkan strategi bisnis yang digelutinya. Agenda ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Administrasi Perhotelan (ADH) Kelas B. Setelah proses pelatihan selesai, hasilnya dianalisis, setelah itu dipublikasi.
Sharing informasi juga dilakukan dalam konsep seminar, Sabtu (10/3). Lokasinya di Wantilan Museum Puri Lukisan, Ubud. Tema seminar yang diangkat ‘Thriving Locally Act Digital & Always Deliver More Than Expected’. Sebagi narasumber dihadirkan Jeki IBrahim Manager Artini Resort Ubud Bidang Social Media dan Brand Strategy.
“Apa yang dilakukan oleh STP Bali sangat berkesinambungan. Berbagai temuan dalam penerapan APM ini dipublikasikan. Para pelaku bisnis pariwisata memang membutuhkan informasi seperti ini. Apalagi ini real kasus dan telah dilakukan analisa,” ujarnya.
Seminar menjadi semakin spesial. Sebab, acara juga memperingati ulang tahun UHSA yang pertama. Selain itu, ada juga Appreciation Day yag digelar UHSA.
Dalam kegiatan ini, UHSA juga memberikan sertifikat dan plakat apresiasi kepada figur-figur yang dinilai memberikan inspirasi. Khususnya, bagi mereka yang aktif mengembangkan homestay di kawasan Ubud.
“Secara keseluruhan, seminar ini sangat menarik. Isu yang diangkat sangat riil. Kegiatan ini bukan hanya seminar saja. Disitu ada forum diskusinya,” terang Kiki, sapaan akrab Rizki Handayani.
Focus group discussion (FGD) pun dilakukan. Pokok bahasan yang diangkat terkait penetapan standar operasional prosedur (SOP). Di situ dibahas berbagai pedoman bagi setiap homestay yang jadi anggota UHSA.
Peserta FGD adalah mahasiswa ADH B semester 8, staff pengajar ADH, Ketua BPC PHRI Gianyar, Yayasan Desa Wisata Nusantara, LSU pariwisata Bali Mandiri, dan Ketua Co Bta Bali.
“Sebenarnya rangkaian kegiatan penerapan APM sangat banyak. Bukan hanya konsep, para akademisi STP Bali juga membantu teknis sumber informasi dan promosi UHSA,” jelasnya.
Selain pelatihan dan FGD, mahasiswa ADH B membantu UHSA dalam pembuatan associate profile. Juga mengembangkan website milik UHSA, mulai dari konten, hingga pembuatan bed time story.
“Para mahasiswa ini merupakan generasi milenial. Tentu saja kreativitas mereka luar biasa. Menyiapkan web site saat ini menjadi kebutuhan vital karena itu menjadi media komunikasi dengan wisatawan. Saat ini wisatawan memang mengandalkan internet untuk semua informasi sebelum berlibur,” tuturnya.
Menanggapi aneka aktivitas STP Bali, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi. Arief bahkan meminta kalangan akademisi STP Bali untuk menciptakan terobosan baru untuk pariwisata.
“Kami acungkan jempol untuk beragam kegiatan STP Bali yang ikut membantu pengembangan sektor pariwisata secara riil. Keberadaan homestay sangat penting. Untuk itu, upgrade penerapan teknologi sangat diperlukan di sana. Kami tunggu inovasi dan terobosan lain dari STP Bali,” jelasnya.