Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

13 Orang di DIY Meninggal Dunia karena Leptospirosis

Sampai sejauh ini, penyakit akibat bakteri leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia telah memakan sejumlah korban

Editor: Sugiyarto
zoom-in 13 Orang di DIY Meninggal Dunia karena Leptospirosis
Tribun Jogja/M Fauziarakhman
Grafis Leptospirosis 

Untuk wilayah DIY, leptospirosis sendiri sejatinya bukan jenis penyakit baru, sehingga tidak boleh dipandang sebelah mata.

Bagaimana tidak, pada 2017 lalu, sebanyak 296 warga terserang leptospirosis, dimana kasus terbanyak dijumpai di Gunungkidul.

"Untuk suspect leptospirosis yang meninggal dunia tahun lalu ada 38 jiwa, di seluruh wilayah DIY. Namun, setelah diaudit, ada 20 yang positif," jelas Rini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, menjaga kebersihan lingkungan menjadi hal yang harus dilakukan, untuk mencegah masuknya virus leptospira sp, yang bisa berdampak pada leptospirosis.

"Penyebabnya kan banyak, ada kubangan air, lingkungan yang tidak bersih. Jadi, ujung-ujungnya ya balik lagi, pada perilaku masyarakat," katanya.

Terlebih, saat musim penghujan seperti sekarang ini, muncul banyak genangan di lingkungan, yang sangat rawan terkontaminasi kotoran tikus.

Lebih lanjut, pihaknya akan mendorong upaya sosialisasi terkait leptospirosis kepada masyarakat luas.

Berita Rekomendasi

"Sebenarnya (virus) itu kan pindal, pembawanya kotoran tikus. Jadi, di genangan bisa, sawah bisa, bahkan di dalam rumah pun bisa, sepanjang terdapat pindal tikus itu. Makanya, edukasi kepada masyarakat harus ditingkatkan," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas