Kisah Perjalanan Sripun, Siswi SMP yang Jadi Kebanggaan David Beckham
Sripun menceritakan kisahnya di Instagram story David; dan menunjukkan rumahnya, keluarganya dan teman-temannya di sekolah kepada dunia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Duta Kehormatan UNICEF David Beckham datang ke Indonesia pekan ini untuk bertemu anak-anak yang mengalami kekerasan dan bullying atau perundungan di kelas dan melihat langsung keseharian anak-anak itu.
The David Beckham UNICEF Fund mendukung program-program anti perundungan di sekolah.
Sejak 2015, The David Beckham UNICEF Fund telah mengubah hidup jutaan anak di seluruh dunia. Dari memvaksinasi 400.000 anak terhadap polio di Djibouti hingga membantu 15.000 anak mengakses air minum bersih di Burkina Faso hingga melindungi 14.500 anak dari kekerasan dan perlakuan yang salah di Kamboja.
Baca: Mujiono Syok Sekaligus Malu Sekardus Uang yang Dibawa ke Bank Ternyata Palsu, Ngaku Korban Penipuan
Beckham telah melihat betapa banyak hal yang bisa dicapai ketika UNICEF berinvestasi pada potensi anak.
Sebagai bagian dari upaya ini, The 7 Fund mendukung berbagai program di Indonesia untuk memberdayakan anak perempuan dan anak lelaki sebagai advokat perubahan untuk mengatakan ketika mereka mengalami atau menyaksikan kekerasan.
Dalam kunjungannya ke Semarang di Jawa Tengah, Beckham bertemu dengan Sripun siswi SMPN 17 Semarang yang berusia 15 tahun dan mendengar bagaimana ia menjadi pemimpin di sekolahnya untuk mencegah perundungan.
Sripun menceritakan kisahnya di Instagram story David; dan menunjukkan rumahnya, keluarganya dan teman-temannya di sekolah kepada dunia.
“Saya menghabiskan waktu dengan seorang anak perempuan yang luar biasa - Sripun - yang dipilih oleh teman-temannya untuk ikut ambil bagian dalam program anti-perundungan untuk menghentikan kekerasan di sekolah,” kata Beckham.
“Dia adalah pembuat perubahan dan kini membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk siswa-siswa lain agar merasa aman. Ini telah meningkatkan percaya dirinya dan ia berharap murid-murid lain tidak perlu mengalami perundungan seperti dia,” ujarnya sebagaimana rilis kepada tribunjateng.com, Rabu (28/3/2018).
Kekerasan dan perundungan antar teman adalah sejumlah isu yang dihadapi anak-anak muda di Indonesia.
Lebih dari satu dari lima anak berusia 13-15 tahun telah mengalami perundungan, total sekitar 18 juta anak dan satu dari tiga anak mengalami serangan fisik di sekolah.
Kekerasan ini meningkatkan risiko kesehatan mental yang buruk di antara anak-anak dan menjadi salah satu penyebab putus sekolah.
Beckham melihat langsung bagaimana sekolah di Indonesia melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa dengan melibatkan tidak hanya anak-anak yang pernah mengalami perundungan, tetapi juga anak-anak yang pernah melakukan perundungan.
Berdasarkan skema ini, sebuah kelompok yang anggotanya dipilih oleh sesama teman dilatih mengenai isu-isu tentang perundungan dan belajar untuk menciptakan lingkungan positif, sedangkan guru-guru belajar untuk menggunakan disiplin positif untuk memastikan kelas tetap bebas dari kekerasan.
Beckham mengetahui bahwa program-program pencegahan perundungan di Indonesia telah memberikan manfaat bagi 7.000 anak, dengan hasil yang mengindikasikan bahwa perundungan berkurang hampir 30 persen di program-program percontohan awal.
“Hal yang paling menyentuh saya ketika saya mengunjungi anak-anak di seluruh dunia adalah potensi yang terdapat pada setiap anak,” kata Beckham.
“Potensi di setiap kelas, di setiap lapangan bermain dan di setiap rumah. Saya merasa sangat bangga melihat bagaimana 7 Fund saya membantu UNICEF mengatasi perundungan dan kekerasan di sekolah-sekolah di Indonesia, dan pada akhirnya membantu menjaga agar anak-anak, terutama anak perempuan, aman di sekolah mereka sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.” katanya. (tribunjateng/gpe/nal)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ini Sosok Sripun Siswi SMP di Semarang yang Dibanggakan David Beckham,