Bantuan Terus Mengalir untuk Hernowo dan Kamilah, Suami Istri Asal Kulon Progo yang Menginspirasi
Lebih dari 400 donatur dari seluruh negeri memberi sumbangan bagi Hernowo dan Kamilah
Editor: Wahid Nurdin
Wahyu memang baru bisa kegiatan sekolah yang sering dilakukan anak-anak di Taman Kanak-kanak.
Ia baru bisa mewarna, menghubungkan titik ke titik dengan garis, dan yang utama tidak lari-lari, dan sudah bisa makan sendiri.
Tapi kemampuan itu menunjukkan Wahyu sudah banyak kemajuan dibanding tidak sekolah.
“Sak niki wis apik (sekarang sudah bagus). Banyak kemajuan,” kata Kamilah.
Di satu sisi banyak kemajuan, di sisi lain masih banyak yang tertinggal.
Wahyu masih belum bisa pakai baju sendiri memakai sepatu, bahkan mengikat tali sepatu.
Karena ketertinggalan mental itulah keluarga pencari kayu bakar ini tidak menyerah menyekolahkan Wahyu.
“Nek disekolahke saget nulis, itung-itung, mboten diapusi. Tumbas nopo boten diapusi ning warung-warung (Kalau sekolah bisa menulis, hitung-hitung, tidak dibohongi. Beli apa-apa tidak dibohongi di warung-warung),” kata Kamilah.
Kisah ini diunggah di situs kitabisa.com pada 30 Maret 2018, pada pagi hari. Banyak pembaca situs tersentuh perjuangan Hernowo dan Kamilah.
Target donasi yang semula Rp 100 juta dalam rentang lebih 2 pekan ke depan sudah terlampaui.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terus Mengalir, Bantuan untuk Suami Istri Lansia dan Anaknya yang "Down Syndrome"
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.