Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menghuni Rumah Kuno Mantan Pengusaha Gula Terkaya, Yanti Sempat Diganggu Makhluk Tak Kasat Mata

Tiong Ham dikenal sebagai pengusaha opium dan pengusaha gula terkaya se-Asia Tenggara yang meninggal pada 1924 silam

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menghuni Rumah Kuno Mantan Pengusaha Gula Terkaya, Yanti Sempat Diganggu Makhluk Tak Kasat Mata
Tribun Jateng/Akhtur Gumilang
Rumah kuno peninggalan Oei Tiong Ham di Kampung Bojongsalaman RT 03/RW VIII, Kecamatan Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah. Konon Tiong Ham adalah mantan pengusaha opium dan juragan gula terkaya se-Asia Tenggara. TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Rumah besar khas Thionghoa tampak masih kokoh meski sudah kusam dan berumur puluhan tahun.

Rumah itu berada di Kampung Bojongsalaman RT 03/RW VIII, Kecamatan Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah.

Rumah besar yang berdiri di atas lahan luas itu dihuni sejumlah warga.

Bangunannya memiliki dua lantai. Untuk lantai pertama dihuni 11 warga.

"Saya di sini sejak 1960 silam. Jadi sudah 57 tahun tinggal di rumah ini," kata Warni (86), saat ditemui Tribun Jateng beberapa waktu lalu.

Baca: Korban Sempat Melambaikan Tangan di Tengah Kobaran Api Tapi Nasir Tak Kuasa Menolong

Berita Rekomendasi

Perempuan tua itu mengungkapkan, rumah besar yang dihuninya merupakan peninggalan keluarga Oei Tiong Ham di Semarang.

Oei Tiong Ham diketahui menghabiskan masa kecilnya bersama sang ayah, Oei Thie Sien di rumah ini.

Tiong Ham dikenal sebagai pengusaha opium dan pengusaha gula terkaya se-Asia Tenggara yang meninggal pada 1924 silam.

Perwakilan keluarga Tiong Ham pun pernah beberapa kali menyambangi rumah tersebut.

"Cicitnya Tiong Ham, perempuan dan masih muda pernah tiga tahun lalu kemari. Dia lihat-lihat ke dalam, tanya-tanya apa saja peninggalan harta buyutnya," imbuh Warni, warga lainnya yang tinggal di rumah keluarga Tiong Ham.

Ia bercerita awal pertama kali tinggal di rumah tua ini.

Baca: Putranya Tewas di Tangan Menantu, Slamet: Anak Saya tidak Bersalah Kenapa Sampai Dibunuh

Kala itu masih ada dua patung macan, meja marmer wadah hio ukuran besar, dan beberapa lukisan China.

Kata Warni, barang-barang tersebut kini sudah diambil oleh kepala asrama ABRI yang sempat tinggal di rumah ini.

Perlu diketahui, rumah peninggalan Tiong Ham pada zaman dahulu pernah digunakan sebagai asrama tentara.

Rumah Kuno Peninggalan Oei Tiong Ham di Kampung Bojongsalaman_1
Rumah kuno peninggalan Oei Tiong Ham di Kampung Bojongsalaman RT 03/RW VIII, Kecamatan Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah. Konon Tiong Ham adalah mantan pengusaha opium dan juragan gula terkaya se-Asia Tenggara. TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG

Kebetulan, ia semula ikut suaminya bertugas sebagai prajurit TNI di Simongan.

"Suami saya asli Ponorogo. Kemudian tahun 1960 disuruh tinggal di sini. Dulunya ini hutan, cuma ada rumah ini saja. Lalu lama-kelamaan beberapa tentara pindah kemari dan punya keturunan sampai sekarang," lanjutnya.

Baca: Tak Ada Lagi Kegiatan di Rumah Megah Milik Emirsyah Satar Sejak Digeledah KPK

Meski ada belasan warga yang menetap, rumah tua ini tampak terbengkalai dan temboknya kusam.

Warni mengaku sudah sering atap rumah tersebut bocor kala hujan.

Pejabat Pemkot Semarang sempat menengok rumah tersebut.

Pemerintah pernah meminta Warni pindah agar rumah itu dijadikan sebagai pusat bangunan bersejarah.

"Diminta pemerintah, tapi kami minta ganti lokasi rumah yang baru karena sudah lama di sini. Namun sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi," kata Warni.

Karena tak pernah disentuh pemerintah, sebagian rumah peninggalan Tiong Ham itu kini keropos.

Ia bahkan menjadikan sebagian rumah itu sebagai kandang ayam.

Sementara itu, Yanti, warga lainnya menganggap keberadaan rumahnya sebenarnya punya nilai historis yang penting.

Baca: Enam Kapal Tanker Minyak Milik PT CPL Dievakuasi dari Teluk Balikpapan

"Walau kelihatannya rapuh tapi kayunya kokoh. Lantainya juga masih asli. Kusen jendelanya juga ada yang mau beli Rp 700 ribu. Bahkan, kayu atapnya sempat ditawar Rp 2 miliar," papar Yanti.

Ia mengaku menempati rumah milik bekas pengusaha opium terkaya pun bukan perkara mudah.

Yanti bercerita, sempat diganggu arwah perempuan Tionghoa yang konon merupakan anak terakhir Tiong Ham.

Arwahnya sering bergentayangan saat siang maupun malam hari untuk menampakkan diri.

"Yang enggak kuat pasti lari terbirit-birit. Makanya, lantai atas rumah ini saya biarkan kosong melompong," ucapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas