Delapan Rumah Ambruk Diterjang Longsor di Penajam Paser Utara
Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar bersama Sekda Tohar, mengunjungi lokasi longsor di RT 06 dan 07 Desa Telemow, Kecamatan Sepaku
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Samir Paturusi
TRIBUN-VIDEO.COM - Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar bersama Sekda Tohar, mengunjungi lokasi longsor di RT 06 dan 07 Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (11/4/2018).
Dalam kunjungan ini, Yusran langsung meninjau di lokasi longsor. Setelah melakukan kunjungan, Yusran kembali melakukan rapat koordinasi dengan PT ITCIKU.
Pantauan tribunkaltim.co, lokasi longsor ini merupakan pemukiman padat penduduk. Rata-rata rumah ambruk semi permanen. Sampai sekarang sudah tercatat 12 rumah yang ambruk.
Bukan hanya itu, sejumlah rumah warga juga terancam ambruk termasuk salah satu TK. Sementara para korban memilih untuk mengungsi dan masih sempat menyelamatkan barang mereka sebelum bencana ini menimpa rumah warga.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: KPK Tunggu Vonis Setnov Untuk Tentukan Pemeriksaan Puan Maharani dan Pramono Anung
Salah seorang korban. Muhsitin mengatakan sebelumnya pada Senin lalu sudah memindahkan barang-barangnya ke rumah keluarganya agar lebih aman. Ia menuturkan pada Senin subuh mulai terjadi pergeseran tanah
"Jadi tetangga itu sepulang dari masjid pas buka pintu sudah tidak bisa karena mulai bergeser. Paginya sudah ada retakan sekitar dua sentimeter. Nah saat itu kami diminta untuk mengungsi sehingga barang barang bisa diselamatkan'" katanya.
Ia mengaku sudah 18 tahun tinggal di lokasi ini dan dua rumahnya ambruk termasuk warung makan. "saya hanya pasrah saja karena ini sudah bencana alam. Harapan kami pemerintah bisa memberikan bantuan, " ujarnya.
Kasubbid Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Samudri mengatakan, saat ini tim yang bereda di lokasi masih terus memantau pergeseran tanah dan meminta warga untuk tidak mendekati area longsor yang telah diberikan garis batas untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa.
"Jadi kami sterilkan lokasi radius 300 meter dari titik longsor," katanya.
Bukan hanya itu, pihaknya juga sudah mendirikan tenda untuk para pengungsi di tempat yang lebih aman.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.