Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Emelia Sebut Perempuan Lebih Bisa Kelola Keuangan

Emelia mencontohkan, ketika suami baru pulang ke rumah dan mengeluhkan kepala sakit, istri sudah bisa mengerti.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Emelia Sebut Perempuan Lebih Bisa Kelola Keuangan
Istimewa
Menurut insinyur jebolan UKI Jakarta ini, hal lainnya yang membedakan laki-laki dan perempuan adalah dalam pengelolaan keuangan. 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Emelia Nomleni, mengatakan salah satu kehebatan perempuan adalah dia mengerti banyak hal.

"Yang mengerti soal perempuan itu perempuan, dan yang mengerti persoalan laki-laki juga perempuan," kata perempuan yang tengah menjadi cawagub NTT itu di Desa Riang Keme, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Larantuka, NTT, Rabu (11/4).

Baca: Bupati Bandung Barat Palak SKPD Untuk Biaya Survei Istrinya Maju Pilkada

"Mama-mama kalau kepala sakit setengah mati, tetap harus beli beras ke pasar, memasak dan urus anak," kata pasangan Marianus Sae ini.

Menurut insinyur jebolan UKI Jakarta ini, hal lainnya yang membedakan laki-laki dan perempuan adalah dalam pengelolaan keuangan.

"Kalau bapak punya uang sisa Rp 20 ribu, biasanya beli rokok, lalu habis. Kalau Mama akan beli beras sekilo, telur dua butir untuk memastikan anak-anaknya tidak lapar di sekolah," kata wanita yang akrab disapa Mama Emi itu.

Bahkan, lanjutnya, ketika suami sedang tidak punya uang namun kedatangan teman, istri rela berhutang ke warung untuk tetap menyediakan hidangan.

Berita Rekomendasi

"Ini semua agar suaminya tetap dihormati oleh suami dan teman-temannya," ujarnya.

Ia menjelaskan, kehebatan khas perempuan ini yang dia terapkan dalam mengelola NTT, jika dipercaya masyarakat menjadi pemimpin Flobamora.

"Seorang perempuan tidak akan membiarkan satu pun anggota keluarganya lapar," kata Mama Emi melihat problem kemiskinan yang masih melanda NTT.

Urus E-KTP

Sementara itu, Bupati Kupang, Dr. Ayub Titu Eki mengajak warga Kabupaten Kupang yang belum mengurus E-KTP supaya segera mengurus agar bisa mengikuti proses pilkada dan pemilihan gubernur NTT.


Walau diakuinya proses pengurusan terutama warga di desa-desa agak kesulitan tetapi diyakini dengan sosialisasi secara terus menerus kesadaran warga mengurus E-KTP akan timbul.

Apabila sampai pada penetapan daftar pemilih tetap (DPT) ada yang belum terekam tentu ada kebijakan dari Komisi Pemiliha Umum misalnya membawa kartu keluarga atau sejenisnya yang menunjukan identitas diri.

Bupati Titu Eki kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/4/2018) mengatakan, informasi mengenai warga yang belum mengantongi E-KTP tentu menjadi bahan masukan buat pemerintah terutama dinas teknis.

Sejauh ini dirinya belum mendapatkan laporan terkini soal berapa warga yang belum mengantongi E-KTP. Tetapi biasanya, apabila warga yang belum mengantongi E-KTP maka warga bersangkutan didaftar masuk dalam daftar pemilih tambahan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas