Pembunuh Sopir Taksi Online Tewas Ditembak, Polisi Temukan Surat Cinta hingga Jimat di Jasadnya
Tertangkapnya pelaku Hengki Sulaiman akhirnya menutup kasus pembunuhan sopir taksi online Tri Widiyantoro.
Editor: Dewi Agustina
Dalam pelarian, Hengki juga mengganti namanya dengan nama Hendri.
Tujuan mengganti nama tersebut, agar Hengki bisa dengan mudah mengelabui orang yang melihatnya.
Selama pelariannya, Hengki sama sekali tidak pernah bersosialisasi di sekitar tempatnya bersembunyi.
Selain mengganti namanya menjadi Hendri, Hengki juga memotong rambutnya menjadi lebih pendek.
Agar orang yang melihatnya sekilas tidak bisa mengenali bila dirinya seorang buronan polisi.
Dari pantauan di RS Bhayangkara Palembang, Jenazah Hengki Sulaiman, pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap sopir gocar Tri Widiyantoro akhirnya tiba di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang sekitar pukul 21.45 WIB.
Baca: Nadia Mulya dan Ayahnya Kesal saat Tiba-tiba Boediono Menemuinya di Lapas Sukamiskin
Jenazah Hengki dibawa dari kargo Bandara SMB II Palembang menuju ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Palembang.
Saat tiba di RS Bhayangkara Palembang, jenazah Hengki yang diletakan di dalam peti mati diangkat petugas menuju ke kamar jenazah.
Jenazahnya langsung dikeluarkan dari peti mati dan dimasukan ke dalam lemari pendingin.
Di sisi lain, keluarga korban yakni Tri Widiyantoro serta rekan satu profesinya juga berkumpul di RS Bhayangkara Palembang.
Mereka ingin melihat langsung kedatangan jenazah orang yang telah menghabisi nyawa Tri secara sadis.
Namun pihak keluarga Tri belum kesampaian untuk melihat langsung wajah dari Hengki.
Karena, masih harus menunggu dilakukan visum hari ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.