Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Blusukan ke Kawasan Eks Lokalisasi Dolly, Ini yang Dilakukan Khofifah

Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa blusukan ke kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak di Kecamataan Sawahan, Surabaya, Selasa

Editor: Sugiyarto
zoom-in Blusukan ke Kawasan Eks Lokalisasi Dolly, Ini yang Dilakukan Khofifah
surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahroh
Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa blusukan ke kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak di Kecamataan Sawahan, Surabaya, Selasa (24/4/2018).

Blusukan itu ia lakukan usai mengunjungi Pasar Putat Jaya, di kecamatan yang sama.

Di sana Khofifah ingin meninjau denyut kehidupan ekonomi masyarakat eks lokalisasi pasca ditutup oleh pemerintah kota Surabaya.

Ternyata saat blusukan ke Dolly dan Jarak banyak justru curhat yang disampikan ke Khofifah bahwa mereka belum sepenuhnya bangkit secara ekonomi usai penutupan lokalisasi.

"Tadi saya jalan ke sana, saya bersalam, beberapa orang yang bilang, di sini kemiskinannya paling besar ya di sini. Lalu saya jawab, berjuang dulu ya pak," ucap Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bahwa setelah penutupan lokalisasi, dibutuhkan intervensi dan perhatian dari pemerintah untuk mengangkat ekonomi masyarakat di sekitar lokalisasi yang dulunya bergantung dari bisnis prostitusi.

"Tidak selesai setelah ditutup tapi harus ada penguatan ekonomi. Selain itu juga harus ada penguatan program sosial. Kalau dari penelitian teman saya, penguatan sosial sebenarnya lebih penting, namun menurut saya harus seiring antara penguatan ekonomi dan sosial," ucap Khofifah.

BERITA REKOMENDASI

Untuk rehabilitasi ekonomi, di Dolly dan Jarak sudah banyak UKM yang tumbuh. Ada UKM batik, ada UKM keripik rasa-rasa, juga ada UKM yang memiliki produk minuman.

Tetapi mayoritas mereka masih bingung terkait channel pemasaran. Maka dikatakan Khofifah para UKM di Dolly maupun Jarak ini membutuhkan sentra pasar yang lebih mengikat.

"Saya beberapa kali sudah sempat menengok ke sana. Puasa tahun lalu saya juga ke sana. Ngobrol dengan pelaku usaha di sana. Menurut saya pemberdayaan ekonomi di sana masih kurang," kata Khofifah.

Ke depan jika diberi kepercayaan masyarakat Jawa Timur untuk menjadi gubernur, dirinya ingin melakukan penataan lebih lanjut.

Terutama dalam hal penataan koperasi. Ia ingin agar setiap UKM dengan jenis yang sama memiliki koperasi tersendiri.


"Misalnya batik, ada koperasi sendiri. Lalu keripik olahan makanan kering, maka satu koperasi sendiri. Begitu juga dengan olahan minuman, membuat koperasi sendiri," kata Khofifah.

Sebab menurut Khofifah, jika satu gang hanya satu hingga lima UKM yang produknya sejenis, maka tidak akan bisa survive.

Menurutnya butuh sampai 25 UKM. Baru setelah ada 25 UKM bisa dibuatkan koperasi supaya kuat.

"Ketika ada yang mau collaps maka bisa diberikan vitamin suntikan uang pinjaman ada koperasi supaya tetap survive," tegas Khofifah.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas