Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Ipul Meneruskan Tradisi Gus Dur, Ziarah Kubur Usai Salat Jumat di Gresik

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) selalu menyempatkan ziarah kubur usai melaksanakan ibadah salat Jumat.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Gus Ipul Meneruskan Tradisi Gus Dur, Ziarah Kubur Usai Salat Jumat di Gresik
surya/bobby constantine koloway
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyempatkan ziarah kubur usai salat Jumat, Jumat (27/4/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) selalu menyempatkan ziarah kubur usai melaksanakan ibadah salat Jumat.

Ritual ini meneruskan tradisi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang juga paman dari Gus Ipul.

Tiap Jumat, Gus Ipul selalu berkeliling ke masjid di berbagai wilayah di Jatim untuk menyempatkan juga melaksanakan ziarah kubur.

 Tak jarang, Gus Ipul juga kerap didaulat menjadi Khotib dan Imam di masjid tersebut.

Ketika berada di Gresik, Jumat (27/4/2018), Gus Ipul juga melakukan ritual serupa.

Kandidat yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno ini melaksanakan ibadah Jumat di Masjid Besar Kanjeng Sepuh, Sidayu.

Gus Ipul yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini, tiba di Masjid sekitar pukul 11.15 WIB dan langsung masuk untuk menjalankan sholat sunah serta iktikaf serta rangkaian salat Jumat.

Berita Rekomendasi

Usai sholat, dan setelah hampir seluruh jemaah meninggal masjid, Gus Ipul baru beranjak keluar masjid dan menuju ke kompleks Makam Kanjeng Sepuh yang berada di belakang Masjid.

Di makam Kanjeng Sepuh, Gus Ipul lantas membacakan tahlil, surat Yasin serta doa. "Selama ada kesempatan saya selalu pindah masjid karena ingin mencari keberkahan hari Jumat," ujarnya.

Menurut keponakan Gus Dur ini, dengan datang ke makam, maka kita akan diingatkan untuk menjaga warisan leluhur, serta selalu bisa berpegang teguh pada akidah yang selama ini ditanamkan oleh para tokoh pendahulu.

"Dengan begitu, kita sambung dengan kakek, nenek, mbah-mbah kita. Kita memelihara tradisi sambil tetap memasukkan nilai baru sesuai perkembangan zaman tanpa harus lepas dari sesuatu yang diwariskan leluhur," kata mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode ibi.

Dengan berziarah makam, kita bisa mengambil pelajaran hidup sesepuh bagaimana mereka telah dengan tulus mengabdi pada umat, menyisihkan sebagian waktu dan harta untuk kepentingan Umat.

"Keteladanan seperti itu yang kita inginkan dan kita pelajari dari berziarah ke makam-makam para leluhur kita," ujarnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas