Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Mencapai 44 Ribu Barel

Diperkirakan ada 44 ribu barel minyak mentah atau 6.995.441 liter yang tumpah ke perairan tersebut, akhir Maret lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Mencapai 44 Ribu Barel
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Penyidik Polda dan tim Pertamina Region Kaltimantan memeriksa potongan pertama pipa Pertamina yang berhasil diangkat di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). YRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN 

"Memang ada sistem pompa berhenti sendiri jika putus, kalau pipa putus ada laju aliran yang berlebihan, kita bisa lihat sistem mati sendiri, ada dari speed turbin akan mati dengan sendirinya," ujar Budi.

Baca: Mengapa Warga Nekat Mengebor Minyak Secara Tradisional Tanpa Peralatan Pengamanan?

"Pipa ini putus di dalam air di kedalaman 22 meter, artinya kalau pipa putus tidak ada lajur alir seperti di darat. Karena ini ada air, yang harus dilawan tekanan pompa," sambungnya.

Diketahui, dugaan jangkar MV Ever Judger memutus pipa itu, Jumat (30/3/2018) sekitar pukul 22.05 Wita.

Menurutnya, waktu itu ada data yang menyebut adanya perubahan aliran minyak di katup kilang mencapai 100 meter kubik per jam, dibandingkan sisi pengiriman lawe-lawe yang mencapai 1200 meter kubik per jam.

Ia juga menyebutkan adanya perbedaan dan kenaikan tekanan sebesar 0,8 bar, dari tekanan semula 15 bar.

"Dengan adanya perubahan data itu, memang ada pompa yang kurang baik," ujarnya.

Melihat hal tersebut, tim mengecek langsung ke Terminal Lawe-lawe dan menjalankan kembali mesin turbin untuk mengirimkan minyak ke Balikpapan.

Pengangkatan potongan ketiga pipa bawah laut Pertamina di Teluk Balikpapan sebagai barang bukti investigasi faktor eksternal yang menyebabkan putusnya pipa.
Pengangkatan potongan ketiga pipa bawah laut Pertamina di Teluk Balikpapan sebagai barang bukti investigasi faktor eksternal yang menyebabkan putusnya pipa. (ist)
Berita Rekomendasi

"Rupanya stop lagi, ada permasalahan mekanis," katanya.

Hingga Sabtu (31/4/2018) pukul 04.00 dini hari, aktivitas pemompaan pipa yang putus itu, terus berjalan, mengingat operasional pengilangan harus terus berjalan.

Menurut Budi, personel di lapangan harus bolak balik Lawe-lawe ke Balikpapan untuk memeriksa kejanggalan dari Jetty ke utilitas yang mencapai 5 km.

Baca: Malam-malam Polisi Ajak Dua Saksi Prarekonstruksi Kasus Perampokan Uang ATM Rp 1,8 Miliar

"Kita ngecek disitu, pada saat pagi mulai surut, air laut arahnya ke laut, kita ga bisa lihat, makanya bilang ini bersih, kita cek dari pantai ada apa gak (tumpahan minyak)," ujarnya.

Sebenarnya ada indikator otomatis di katup dan pompa turbin, jika mesin tersebut bekerja melebihi 110 persen kapasitas pengiriman.

"Kalau dia kecepatan 110 persen dari kapasitas dia mati, kalau dia di laut ga ada data yang buat dia langsung mati," ujarnya.

Dari rapat itu terungkap, Pertamina baru mematikan aliran pipa Sabtu (31/4/2018) pukul 07.00- 08.00 Wita.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas