Bupati Tabanan Promosikan Desa Wisata Saat Bedah Buku Investasi Hati di Universitas Brawijaya
Upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Di bawah kepemimpinan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, Kabupaten Tabanan terus mengoptimalkan keberadaan desa. Salah satunya dengan digulirkan program Desa Wisata.
Program ini pun sudah dijalankan di beberapa desa di Kabupaten Tabanan. Dengan Desa Wisata, nantinya desa-desa yang ada di Tabanan berkembang, mandiri dan mampu mensejahterakan masyarakat.
Hal itu terungkap dalam Diskusi Buku Investasi Hati Goes to Campus di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang, Jawa Timur, Senin (30/4/2018).
Di acara tersebut, Bupati Eka mempromosikan keberadaan desa-desa wisata yang ada di Tabanan.
Serta, upaya-upaya pemerintahannya dalam memberdayakan seluruh desa, salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Permodalan di BUMDes itu, kita subsidi 200 juta per BUMDes dari APBD. Tapi Pemda itu memiliki saham 49 persen. Misalkan BUMDes itu punya untung 1 miliar, Pemda punya hak 490 juta per satu BUMDes, tapi uang ini dikembalikan lagi ke BKK desa tersebut. Jadi mereka kompetisi. Kalau mau dapat BKK besar, membanguan desa, mari majukan BUMDes anda. Itu konsepnya,” jelas Eka dalam keterangan yang diterima, Selasa (1/5/2018).
Menurutnya, keberadaan desa wisata merupakan salah satu bentuk program Investasi Hati, dimana Investasi Hati adalah sebuah konsep pelayanan kepada masyarakat dengan ketulusan melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
“Bagaimana kita tulus dalam melayani rakyat lewat kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga akhirnya derajat masyarakat bisa diangkat. Intinya perjuangan dengan hati, jadi roh dari Investasi Hati adalah Pancasila, Tri Sakti dan Tri Hita Karana. Investasi hati itu, ada investasi hati politik, investasi hati ekonomi dan sosial serta investasi hati agama dan budaya,” imbuhnya.
Dijelaskan Investasi Hati Politik melalui kebijakan dan program dengan hati/ pro rakyat (wong cilik).
Investasi ekonomi dan sosial dengan melahirkan keadaan masyarakat yang sejahtera dan mandiri serta sebagai pelaku dan penikmat dari kesuksesan pembangunan itu sendiri.
Sedangkan investasi hati agama dan budaya dengan menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam perbedaan karena kedamaian yang mewujudkan kemajuan
Di kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pariwisata juga membuka stand pameran.
Selain menyajikan informasi mengenai daerah tujuan wisata(DTW) di Tabanan, disana juga dipamerkan produk-produk UMKM yang ada di Tabanan.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang Yusri Abdillah mengungkapkan tentang sosok Bupati Eka.
Dikatakan, Bupati Tabanan itu sebagai sosok yang terbuka dan mempunyai inovasi dalam pembangunan khususnya di pelayanan sektor publik dengan pelayanan sepenuh hati dan keiklasan.
“Orangnya terbuka, punya inovasi untuk pembangunan Tabanan. Inti Pelayanan di sektor publik dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Hadir juga dalam acara tersebut, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan, para akademisi baik dosen maupun mahasiswa.
Berbagai tanggapan maupun masukan dengan berbagai perspektif terkait buku yang muncul atas inisatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut berdatangan dari peserta diskusi.
Apresiasi positif juga tidak sedikit mengingat isi buku itu menguraikan perjalanan seorang Ni Putu Eka Wiryastuti hingga akhirnya menjabat bupati dan melayani masyarakat.
Salah satunya Wakil Dekan III FIA-UB Mohammad Rozikin mengatakan buku investasi hati memberikan satu nuansa baru.
Misalkan sebuah keputusan yang diambil bersumber dari hati maka akan menimbulkan kesan berbeda dari keputusan yang hanya berdasarkan akal sehat saja.
“Kalau orang bertindak, orang berbuat, itu kalau berangkat motivasinya dari hati, itu akan betul-betul tulus. Tidak akan merasa berat. Kalau itu berangkat dari hati, rintangan itu akan ringan .Sehingga hal-hal yang dianggap sulit, dengan hati yang lapang dengan hati yang ikhlas kesulitan itu akan terselesaikan,” imbuhnya. (*)