Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Dusun di Lereng Gunung Agung Diguyur Hujan Abu Pasca Erupsi Tadi Malam

Sejumlah Dusun di lereng Gunung Agung terkena diguyur hujan abu pasca erupsi, Senin (30/4/2018) sekitar pukul 22.45 Wita.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sejumlah Dusun di Lereng Gunung Agung Diguyur Hujan Abu Pasca Erupsi Tadi Malam
Tribun Bali/Saiful Rohim
Petugas PVMBG mengecek beberapa daerah di lereng Gunung Agung untuk memastikan ada tidaknya hujan abu, Selasa (1/5/2018) dini hari tadi. TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM 

Devy Kamil mengingatkan bahwa erupsi tidak selalu terjadi pada saat gempa jumlahnya paling banyak.

Seperti pada bulan September-Oktober 2017 lalu gempa sampai seribuan per hari tapi erupsi justru terjadi pada saat gempa rendah jumlahnya di bulan November 2017.

Sementara itu dari laporan terkini PVMBG, Selasa (1/5/2018) periode pukul 00.00-06.00 Wita sebagai berikut:

Laporan Aktivitas Gunungapi

Periode Pengamatan
01-05-2018 00:00-06:00 Wita

Gunungapi Agung (3142 mdpl), Karangasem, Bali

Meteorologi
Cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 20-22 °C dan kelembaban udara 78-87 persen.

Berita Rekomendasi

VISUAL
● Gunung jelas. Asap kawah tidak teramati.

Baca: Gunung Agung Erupsi Lagi, Apa Kata PVMBG?

Kegempaan
■ Hembusan
(Jumlah : 3, Amplitudo : 2-3 mm, Durasi : 24-36 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, S-P : 18 detik, Durasi : 84 detik)

Kesimpulan
Tingkat Aktivitas Gunung Agung Level III (Siaga)

PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," ujar Anwar Sidiq, KESDM Badan Geologi PVBMG.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas