Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekerja Asing di Sulut Capai 1.719-an, Mayoritas Asal Tiongkok

Jika pekerjaan mereka sudah selesai, maka mereka harus kembali ke negara asal mereka

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pekerja Asing di Sulut Capai 1.719-an, Mayoritas Asal Tiongkok
IRISHTIME
Ilustrasi pekerja asing 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sejak Januari hingga Mei 2018 terdapat 1.719 warga negara asing yang menetap di Sulut.

Jumlah tersebut tak termasuk turis yang mengunjungi Bumi Nyiur Melambai.

Kepala Divisi Keimigrasian Kemenkumham Sulut Dodi Karnida mengatakan, WNA yang menetap itu adalah tenaga kerja asing (TKA).

"Paling banyak berasal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sedang bekerja di pabrik di Bolaang Mongondow," kata Dodi.

Jika pekerjaan mereka sudah selesai, maka mereka harus kembali ke negara asal mereka.

"Kalau sudah selesai mereka pasti akan dipulangkan, sama seperti para TKA yang bekerja di Pulau Bangka, Minahasa Utara," kat dia.

Sementara itu, Kantor Imigrasi Manado sudah menerbitkan 399 izin tinggal kunjungan (ITK) bagi turis asing.

Berita Rekomendasi

Kepala Kantor Imigrasi Manado Friece Sumolang mengatakan, mereka yang memiliki ITK berhak tinggal selama 180 hari.

"Setelah mereka selesai menggunakan ITK, kami akan langsung melakukan permintaan apakah masih diperpanjang atau hendak dipulangkan," ujarnya.

Penerbitan ITK Kanim Manado masih tertinggal jauh dengan Kanim Kelas III Kotamobagu yang sudah menerbitkan 562 ITK.

Booming kunjungan turis Tiongkok di Sulut masih terkendala dengan komunikasi.

Amatan tribunmanado.co.id, para turis Tiongkok kerap mengalami kesulitan bertransaksi karena kesulitan bahasa.

Di sejumlah hotel berbintang di Manado, bahkan percakapan turis dan petugas hotel berlangsung memakai sarana google translate.

Rata-rata turis asal Tiongkok tidak mengerti Bahasa Inggris. Mereka juga kerap berjalan tanpa pemandu.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey berjanji bakal menggencarkan pelatihan kursus bahasa Mandarin.

Kepala Biro Pembangunan Setda Provinsi Sulut Edwin Kindangen mengatakan, pemerintah akan melatih 100 polisi pariwisata dan 100 supir untuk bisa berbahasa Mandarin.

"Diharapkan dengan pelatihan ini, polisi pariwisata dan driver bisa berkomunikasi dengan turis China," kata Edwin. (nie/art)
 

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas