Di Hutan Pinus, Sajian Nasi Tumpeng, Dedi Mulyadi Bersuka Ria Bersma Ratusan Warga Gunung Satria
Apalagi, di tengah rindang sejuk kampung itu juga terdapat air terjun kecil yang dinamakan warga Curug Cikondang.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA -- Calon wakil gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ratusan warga Kampung Gunung Satria Desa Kersa Maju Kecamatan Cigalonang Kabupaten Tasikmalaya bersuka ria di sebuah bukit hutan pinus di kampung tersebut, Rabu (9/5).
Kampung itu berada di sekitar pekebunan teh Gunung Satria yang dikeliling perkebunan dan hutan pinus. Saat itu, warga menggelar syukuran karena sejak empat bulan terakhir, warga menata bukit dengan hutan pinus rindang tersebut sebagai destinasi wisata desa.
Apalagi, di tengah rindang sejuk kampung itu juga terdapat air terjun kecil yang dinamakan warga Curug Cikondang.
Nyanyian sinden mengiringi keriangan warga bersama calon pemimpin di Jabar itu. Sejumlah pria, ibu-ibu bahkan Dedi sempat berjoged jaipong di sela sinden melantunkan kidungnya.
Belasan nasi tumpeng dengan lauk pauknyanya dijajarkan di bukit tersebut. Dari warna khas nasi tumpeng dan hidangan pelengkapnya tampak terasa lezat disantap. Apalagi, dihidangkan di antara hutan pohon pinus dengan semilir angin khas pegunungan.
Dalam sambutannya, Dedi merasa bahagia bisa berada di tengah warga kampung yang bergotong royong memanfaatkan potensi desa tersebut jadi kawasan wisata. Ia juga sempat memakan dengan lahap hidangan nasi tumpeng.
"Saya bersyukur bisa datang kesini, melihat buah dari gotong royong warga membangun bukit hutan pinus ini jadi sangat menarik," kata Dedi.
Menurutnya, warga kampung tersebut memegang teguh adat istiadat. Karakter gotong royong warga juga tinggi, terbukti dengan cara mereka menata bukit hutan pinus jadi lebih menarik. "Ini yang membuat saya bangga karena warganya memegang teguh adat istiadat. Kebun-kebun warga tidak ditanam di tebing, gotong royongnya kuat," kata Dedi.
Heri Suherman (46), tokoh pemuda warga setempat menjelaskan mayoritas warga kampung itu berprofesi sebagai buruh perkebunan teh serta petani padi dan sayuran.
"Jadi sehari-hari kami memetik kebun teh milik perusahaan swsta. Ada juga yang jadi petani padi dan sayuran dengan tumpang sari di hutan pinus," kata Heri.
Sejak lima bulan terakhir, ia bersama warga menata bukit hutan pinus itu supaya dikunjungi wisatawan meski akses infrastruktur masih tidak terlalu baik. Namun, saban akhir pekan, banyak anak muda yang sengaja berkunjung ke bukit tersebut.
"Termasuk ke Curug Cikondang. Jadi karena banyak yang datang kesini, warga disini kompak menata," kata dia.
Dedi Kurniawan (56) mengatakan mayoritas warga sudah mengenal Dedi sebagai Bupati Purwakarta yang mengedepankan nilai tradisi budaya Sunda. "Tahunya beliau Bupati Purwakarta yang Nynda sekali, jadi kami undang beliau kesini untuk makan bersama di bukit hutan pinus," kata dia. (Mega Nugraha) .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.