Balai Taman Nasional Gunung Merapi Tutup Seluruh Jalur Pendakian
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Ammy Nurwati, menutup seluruh pintu masuk kawasan TNGM, khususnya dari wilayah Sleman.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Ammy Nurwati, menutup seluruh pintu masuk kawasan TNGM, khususnya dari wilayah Sleman.
Ia juga meminta kepada Kepala Seksi Pemangku Kawasan Wilayah 1 yang membawahi Sleman dan Magelang untuk mensterilkan kawasan.
"Kami tutup seluruh kawasan, karena dampak setelah letusan kan hujan abu. Nah harus bertanggungjawab pada pengamanan dan kesehatan. Kami minta untuk sterilkan, karena ada informasi untuk sterilkan kawasan pada radius tertentu," kata Ammy.
Ia mengatakan daerah selatan disterilkan hingga radius 5 kilometer, daerah Barat Daya sekitar 3 kilometer.
Baca: Jadi Korban Penyanderaan Napi Teroris, Iptu Sulastri Didoakan Cepat Sembuh
Ammy mengatakan ada 50 pendaki yang mendaki lewat jalur Selo.
Untuk evakuasi, ia akan bekerjasama dengan TNI, Barameru, dan SAR Boyolali.
"Tadi ada informasi kalau ada pendaki yang mendaki lewat jalur Selo, Boyolali 50 orang. Itu jadi tugas kami untuk menginformasikan, ekstremnya mengevakuasi. Saat ini masih menunggu. Menurut info BPTKG, Pasar Bubrah clear tidak ada hujan abu, jadi untuk evakuasi cukup kondusif," katanya.
Terkait penutupan, ia menunggu dari science base dari BPTKG.
Ia mengatakan Taman Nasional hanya pengguna saja. Ia menegaskan pintu masuk pendakian ditutup total.
Baca: Staf Kereta Api Bawah Tanah Perkosa Wanita, CEO Tokyo Subways Minta Maaf
"Nanti kami tunggu info dari BPTKG, karena yang berkompeten soal kegunungapian kan BPTKG, kami hanya pengguna. Yang jelas kami tutup pintu pendakian," tambahnya.
Terdapat dua jalur yaitu Sapu Angin, Klaten, dan Selo, Boyolali.
Ia mengatakan pintu masuk dari wilayah Sapu Angin, Klaten clear, tidak ada pendaki.
"Untuk yang sapu angin clear tidak ada pendaki. Alhamdullilah, tetapi kami tetap lakukan monitor," katanya.