Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Tongkang yang Terdampar di Pulau Banyak Aceh Singkil Diduga Sengaja Dihanyutkan dari Thailand

Ponton tanpa awak yang ditemukan terdampar di perairan Pulau Banyak, Aceh Singkil, ternyata hanyut dari Thailand, sekitar delapan bulan lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kapal Tongkang yang Terdampar di Pulau Banyak Aceh Singkil Diduga Sengaja Dihanyutkan dari Thailand
Serambi Indonesia/Dede Rosadi
Kapal ponton yang ditemukan tanpa awak ditambatkan di pinggir pantai Pulau Balai, Pulau Banyak, Aceh Singkil, Jumat (11/5/2018). SERAMBI/DEDE ROSADI 

TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Ponton tanpa awak yang ditemukan terdampar di perairan Pulau Banyak, Aceh Singkil, ternyata hanyut dari Thailand, sekitar delapan bulan lalu.

Setelah melewati berbagai perairan lintas negara kapal tongkang bermuatan pasir laut tersebut, akhirnya ditemukan nelayan Pulau Banyak, Aceh Singkil, pada 21 April lalu.

Informasi tersebut disampaikan Panglima Laut Pulai Balai, Antaruddin, Jumat (11/5/2018).

"Berdasarkan keterangan dari pemilik, ponton hanyut dari Thailand. Sekitar Juli 2017 sudah tidak terlihat lagi di Thailand," kata Antaruddin.

Baca: Misteri Keberadaan Kapal Tongkang Tanpa Awak di Perairan Pulau Banyak Mulai Terkuak

Mengutip keterangan pemilik ponton yang menemuinya, ia menceritakan, kapal tongkang dengan nomor lambung GMS MT 6 Batam, dari Batam, Kepulauan Riau tersebut disewa perusahaan asal Malaysia.

Kapal itu digunakan mengangkut pasir dari Thailand ke Kedah, Malaysia.

Diperkirakan menjelang sebulan lagi kontrak berakhir, kapal yang dioperasikan pihak ketiga diduga sengaja dihanyutkan tanpa diketahui alasan jelasnya.

Berita Rekomendasi

"Infonya diduga sengaja dihanyutkan, saat bermuatan pasir," jelas Antaruddin.

Baca: Gatot Capres Potensial ‘Tumbangkan’ Jokowi

Menurut Antaruddin, kapal tongkang itu merupakan milik perusahaan Global Marine Shipping.

Cipto perwakilan perusahaan telah menemui pihaknya untuk mengambil kapal tersebut.

Pihak perusahaan, kata dia, bersedia menghibahkan muatan pasir yang diperkirakan mencapai 800 kubik untuk keperluan pembangunan masjid di Pulau Banyak.

"Perusahaan juga bersedia memberikan kompensasi uang sebagai biaya pengganti penarikan dari lokasi ditemukan ke Pulau Balai. Selain itu rencananya uang itu akan digunakan untuk kenduri laut dan keperluan lainnya," ujar Panglima Laut.

Baca: Anggota Intel Tak Tertolong Disabet Pisau Beracun, Pelakunya Sempat Mengaku Mahasiswa

Antaruddin menyebutkan saat ini sedang diurus kelengkapan administrasi keberangkatan kapal tongkang.

Namun waktu keberangkatan belum bisa dipastikan sebab masih menunggu Tug Boat (kapal penarik).

Sebagaimana diketahui kapal ponton atau tongkang dengan nomor lambung GMS MT 6 Batam, ditemukan terombang-ambing tanpa awak sekitar 21 mil laut dari Ujung Batu, Pulau Banyak.

Kapal berukuran panjang 75 meter dan lebar 25 meter, lalu diselamatkan dengan ditarik ke Pulau Balai, menggunakan boat kayu. (de)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas