Ayah Terduga Teroris Heran Anaknya Bisa Ikut Jaringan Itu
Kami tidak tahu dia kemana, karena kalau pergi tidak pernah pamitan. Kami juga heran kenapa bisa ikut jaringan teroris
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Waryatun (54), warga Dusun Kalimade RT 4 RW 2 Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi, Kabulaten Pekalongan, hanya bisa menagis mendengar kabar anaknya, yakni Agus Riyadi (33) tertembak Tim Densus 88 di Cianjur, Jawa Barat.
Sakit stroke yang menimpa wanita tersebut membuatnya susah berjalan dan berbicara.
Ditemani sang suami, Sutoyo (64), dan adik dari Agus yaitu Wiwik Kurniawati, pihak keluarga terduga teroris tersebut menjelaskan bahwa yang bersangkutan jarang di rumah orangtuanya.
Karena Agus tinggal bersama istrinya.
"Kami tidak tahu dia kemana, karena kalau pergi tidak pernah pamitan. Kami juga heran kenapa bisa ikut jaringan teroris," ujar sang ayah Sutoyo, Minggu (13/5/2018).
Sutoyo menjelaskan, semenjak menikah Agus ikut istrinya dan bekerja membantu di toko, dan terakhir ke mengunjungi orangtua bersama dua anaknya.
"Saya awalnya tidak tahu, tapi ibunya menangis terus karena sedang sakit struk ibunya tidak bisa berbicara lancar. Kemudian saya tanya ke anak saya ternyata ibunya mendengar kabar bahwa Agus tertembak Tim Densus 88," jelasnya.
Walaupun sang istri Vina Amalia (32) tak mau menerima jenazah Agus saat dipulangkan nanti, namun pihak keluarga akan memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum sekitar desa.
"Kami menunggu kedatangan jenazah anak kami, walaupun hingga kini belum ada kabar kapan akan dibawa pulang, tapi kami berencana akan memakamkan di tempat pemakaman sekitar desa," timpalnya.(*)