Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumahnya Megah Seharga Rp 1,5 M, Penghasilan Juga Besar, Tapi Dita Tetap Memilih Meledakkan Diri

Malam sebelumnya, rumah ini dipadati oleh anggota kepolisian dan berbagai pihak lain setelah identifikasi pelaku teror diketahui.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rumahnya Megah Seharga Rp 1,5 M, Penghasilan Juga Besar, Tapi Dita Tetap Memilih Meledakkan Diri
Surya/Aflahul Abidin
Suasana rumah keluarga Dita Supriyanto di Perumahan Wisma Indah di Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, Senin (14/5/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Rumah keluarga Dita Supriyanto, pelaku teror di tiga gereja di Surabaya, tampak sepi, Senin (5/3/2018) pagi.

Malam sebelumnya, rumah ini dipadati oleh anggota kepolisian dan berbagai pihak lain setelah identifikasi pelaku teror diketahui.

Di halaman, hanya ada dua petugas yang berjaga bersenjata lengkap.

Mereka mengatakan, belum ada aktivitas apapun di rumah tersebut.

Garis polisi juta masih terpasang dari ujung hingga ujung pagar.

"Saya baru jaga pagi tadi. Belum ada apa-apa," kata salah satu dari mereka.

Sementara itu, banyak warga sekitar datang untuk sekadar tahu kondisi di rumah tersebut.

BERITA TERKAIT

Berada di kawasan Perumahan Wisma Indah di Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, lokasi rumah Dita dan keluarga tergolong cukup elite.

Rumahnya lebar berpagar. Meskipun, rumah itu cenderung tidak terawat dibanding rumah-rumah tetangga lainnya.

Beberapa unit sepeda dan motor terparkir tak beraturan. Sementara temboknya sudah menjamur dan terkikis.

"Rumah di situ, kalau beli sekarang ya sekitar Rp 1,5 miliar," kata Khorihan, Ketua RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut.

Berdasarkan data yang ia dapat, Dita dan keluarga tinggal di sana sejak 2012.

Keluarga itu pindah dari Tembok Dukuh Surabaya.

Baca: Empat Fakta Aman Abdurahman, Lelaki Yang Ingin Ditemui Napi Teroris di Mako Brimob

Ini sekaligus menjelaskan informasi yang belum pasti soal tahun mereka tinggal di sana.

Bahkan, ketika SURYA.co.id bertanya kepada para tetangganya, tak ada yang bisa memastikan dengan pasti.

"Seingat saya baru tiga tahun mereka tinggal di sini," kata Yuki, warga yang rumahnya hanya terpisah oleh tembok pembatas dengan rumah Dita.

Sementara Ketua Sub RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Adi, mengatakan, Dita dan keluarganya sudah tinggal sejak tahun 2010.

Pria ini juga tinggal di barisan perumahan yang sama dengan Dita.

Adi dan Yuki tak paham pasti karena Dita disebut jarang bersosialisasi dengan warga setempat.

"Kalau anaknya yang kecil main di depan rumah dan didatangi anak saya, dia selalu langsung masuk," ungkap Yuki.

Khorihan mengatakan, Dita dan keluarga tergolong orang dengan penghasilan cukup.
Mereka punya usaha pembuatan minyak kemiri, minyak jinten, dan berbagai jenis minyak serupa lain. (Aflahul Abidin)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelaku Bom Tiga Gereja Surabaya Punya Usaha Minyak dan Hidup di Rumah Elite Seharga Rp 1,5 M,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas