Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aiptu Martua Dibunuh Teroris Idul Fitri Tahun Lalu, Sang Istri Dapat Kompensasi Rp 600 Juta

Majelis Hakim PN Jakarta Utara telah mengabulkan tuntutan kompensasi sebesar Rp 600 juta yang diajukan seorang wanita berinisial MM.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Aiptu Martua Dibunuh Teroris Idul Fitri Tahun Lalu, Sang Istri Dapat Kompensasi Rp 600 Juta
Tribun Medan/Arjuna Bakkara
Mianna boru Manalu (tengah), menangis histeris saat pelepasan peti jenazah Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging, suaminya, dalam acara pelaksanaan tembakan salvo di Mapolres Tapsel, Senin (26/6/2017) malam. Korban penyerangan terduga teroris itu akan dimakamkan di Indrapura, Kabupaten Batubara, Sumut. TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA 

Setelah melakukan perhitungan, tuntutan kompensasi yang diajukan korban senilai Rp 600 juta dan jumlah itu sudah diverifikasi oleh LPSK.

"Kita juga mengapresiasi pemerintah daerah dan Polda Sumut yang telah membantu menyiapkan layanan psikososial bagi korban dan keluarganya," kata Lili.

Sebelumnya diberitakan dua personel Yanma Polda Sumut, Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir Erbi Ginting menjadi korban penyerangan diduga teroris.

Baca: Tak Biasanya Jam Setengah Empat Pagi Bayu Mandi Dua Kali Sebelum ke Gereja

Penyerangan tersebut menyebabkan Aiptu Martua Sigalingging tewas dengan beberapa luka tusukan, Minggu (25/6/2017) di Mapolda Sumut.

Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjelaskan kronologi yang terjadi.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (25/6/2018).

Terdapat dua orang pelaku yang memasuki penjagaan pos tiga yang dijaga empat orang satuan Yanma Polda Sumut.

Berita Rekomendasi

"Telah terjadi kejadian luar biasa, sekitar jam 03.00 WIB. Penyerangan dilakukan dua orang yang menyelinap masuk dari belakang pos penjagaan tiga yang dijaga satuan Yanma Polda Sumut," terangnya.

Namun pada saat kejadian, dua orang penjaga sedang melakukan patroli, sehingga meninggalkan kedua korban yaitu Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir Erbi Ginting untuk berjaga.

Baca: Keluarga Belum Pastikan Dimana Jenazah Puji Kuswati Pelaku Bom Bunuh Diri di GKI akan Dimakamkan

"Jadi pada waktu kejadian, dua orang satuan Yanma yang berjaga sedang patroli. Sehingga meninggalkan mereka berdua. Saat itu Aiptu Martua sedang tidak enak badan sehingga meminta izin untuk istirahat di kamar, sedang E Ginting berada di pos," terangnya.

"Pada saat itu tiba-tiba dua orang pelaku masuk dan menyerang Aiptu Martua yang sedang beristirahat," lanjutnya.

Rycko mengutarakan, ketika kejadian berlangsung rekannya Brigadir Erbi Ginting sempat melihat korban yang sedang diserang dan ikut membantu.

Baca: Jenazah Empat Pelaku Penyerangan Mapolda Riau Belum Diambil Keluarga

"Dia (Erbi Ginting) ketika menolong sempat teriak sehingga terdengar personel lain yang berjaga dan akhirnya kedua pelaku diamankan dengan tembakan. Satu orang ditembak mati dan satu lagi ditembak di paha," terangnya.

Ia menambahkan, banyak luka ditemukan pada tubuh korban Aiptu Martua Galingging antara lain di sekitar perut, dada, tangan bahkan di dagu sampai ke bawah telinga.

"Luka pada tangan korban yang begitu banyak menunjukkan bahwa korban sempat melakukan perlawanan," katanya. (cr10/tribunmedan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas