Khofifah Ingin Dirikan Lembaga Konsultasi Keluarga Gratis di Jatim
Baik Aisyiah, maupun Nasiatun Aisyiah, serta Muslimat NU. Lembaga pendampingan keluarga itu bisa dilakukan untuk memberikan bekal pada keluarga.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Angka perceraian Jawa Timur menduduki posisi tertinggi dibandingkan provinsi lain se Indonesia. Hal itu disampaikan Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa, saat mengisi materi Kajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (19/5/2018).
Berdasarkan data Komnas Perempuan Tahun 2016, ada sebanyak 15 item penyebab perceraian. Yang tertinggi penyebab utamanya adalah ketidakharmonisan, penyebab berikutnya adalah tidak ada tanggung jawab, dan ketiga adalah masalah ekonomi.
"Masalah perceraian yang angkanya untuk Jawa Timur ini tertinggi, harus disikapi secara serius. Harus ada family resilliencele, sebagai solusi dan intervensi yang lebih efektif untuk membentengi agar keluarga di Jawa Timur ini sakinah dan harmonis," kata Khofifah.
Dikatakan mantan Menteri Sosial ini, pembinaan keluarga agar tidak terjadi perceraian sebenarnya bisa dilakukan mendirikan konseling melalui lembaga terkecil di masyarakat. Termasuk melalui organisasi masyarakat yang sudah ada.
Baik Aisyiah, maupun Nasiatun Aisyiah, serta Muslimat NU. Lembaga pendampingan keluarga itu bisa dilakukan untuk memberikan bekal pada keluarga.
"Nah, itu solusinya. Harus ada lembaga konsultasi keluarga sakinah. Yang gratis dan tidak berbayar. Sebab kalau berbayar barangkali tidak terjangkau oleh mereka yang ekononinya sulit," kata Khofifah.
Mantan Kepala BKKBN ini, lembaga tersebut bakal disediakan oleh pemerintah yang juga bersinergi dalam bentuk strong partnership untuk menangani permasalahan konseling untuk keluarga sakinah. Sehingga angka perceraian di Jawa Timur bisa ditekan.
Permasalahan Jawa Timur bukan hanya masalah angka perceraian yang tertinggi di Indonesia. Melainkan juga masalah pernikahan dini. Dimana posisi Jawa Timur juga di posisi tertinggi untuk angka pernikahan dini.
"Kalau Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu tersosialisasikan dengan baik, maka akan anak-anak memiliki kewajiban pendidikan 12 tahun, maka mereka akan terlayani dengan baik," katanya.
Begitu juga dengan indeks pembangunan manusia, Jawa Timur IPM-nya masih terendah se Indonesia. Lantaran Jawa Timur merupakan provinsi yang menghandle dan cover Indonesia Timur maka dikatakan Khofifah sebetulnya peningkatan IPM nya sangat mendesak.
"Strong partneship lagi-lagi harus digalang, kalau hanya mengandalkan lembaga pendidikan milik negara saja mungkin nggak cukup, maka kita bersyukur ada SD SMP SMA Muhammadiyah dan juga perguruan tinggi muhammadiyah," katanya.
Selain itu masih banyak juga Pekerjaan Rumah Jawa Timur yang juga harus digarap. Termasuk angka HIV Jawa Timur yang tertinggi nasional serta angka penyalahgunaan narkoba yang juga tertinggi se Indonesia. Pekerjaan rumah itu yang dikomitmenkan Khofifah untuk diatasi di Jawa Timur. (Fatimatuz Zahro)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Angka Perceraian Jatim Tertinggi, Khofifah Ingin Dirikan Lembaga Konsultasi Keluarga Gratis,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.