Tim SAR Banda Aceh Evakuasi Warga Asing dari Kapal Pesiar Berbendara Panama
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan Kapal KN Kresna -232 di perairan selat Banggala sekitar 17 mil dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banda Aceh kembali melakukan evakuasi medis terhadap satu orang wisatawan asal Jepang yang menumpangi kapal pesiar Ocean Dream berbendera Panama.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan Kapal KN Kresna -232 di perairan selat Banggala sekitar 17 mil dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
“Evakuasi dilakukan terhadap satu orang warga negara Jepang penumpang kapal Ocean Dream. Evakuasi dilakukan bersama petugas Bea Cukai, Imigrasi, Lanal, Karantina, dan KSOP Banda Aceh,” kata Hari Adi, Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Banda Aceh, Minggu (20/05/18).
Hari Adi mengatakan, satu orang wisatawan manca negara penumpang kapal pesiar Ocean Dream berbendera Panama itu terpaksa harus dievakuasi karena mengalami penyakit komplikasi, dengan kondisi sangat lemas dan harus segera mendapatkan penanganan medis.
Baca: Kadang Cemburuan, Herfiza Novianti Tetap Percaya pada Ricky Harun
“KS (92), penumpang kapal pesiar yang kita evakuasi itu karena mengalami penyakit komplikasi, menurut tim medis dari kapal pesiar itu, KS menderita komplikasi diabetes akut, pernafasan, dan darah tinggi,” katanya.
Masih kata Hari Adi, Kapal Pesiar Ocean Dream yang mengangkut ratusan wisatawan manca negara itu sebelumnya berlayar dari Singapura tujuan Eropa dan Amerika Serikat.
“Kapal pesiar itu tadi kita lihat mengangkut ratusan wisatawan manca negara, sebelumnya berlayar dari Singapura tujuan Eropa, kemudian Amerika Serikat, mereka sudah satu pekan berlayar,” katanya.
Sementara itu, menurut Feri Irawan, petugas medis dari Kantor Karantina Banda Aceh, sebelum dievakuasi ke dalam kapal KN Kresna yang dinakodai oleh Kapten Supriadi, pasien diperiksa langsung di atas kapal untuk memastikan agar tidak membawa virus atau penyakit yang membahayakan.
“Sebelum kita evakuasi, pasien kita periksa dulu di dalam kapal, apakah ada indikasi penyakit pembawa virus yang berbahaya. Namun setelah kami periksa, pasien hanya mengalami sejumlah komplikasi tadi, kondisinya sangat lemas karena faktor usia,” katanya.
Setelah berhasil dieakuasi melalui Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, pasien langsung dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh dengan menggunakan ambulans.
Bersama pasien, turut mendampingi satu orang perawat yang bertugas di kapal.