Kapal Pesiar Terbakar saat Ritual Membakar Dupa, Kerugian Mencapai Rp 2,5 Miliar
Sebuah kapal pesiar milik warga Kecamatan Bontobahari, Abd Muin (46), terbakar di perairan Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi
TRIBUNNEWS.COM, BONTOBAHARI - Sebuah kapal pesiar milik warga Kecamatan Bontobahari, Abd Muin (46), terbakar di perairan Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (21/5/2018) malam.
Kapal tersebut terbakar saat hendak berlayar.
Pada saat kejadian, pemilik kapal bermaksud melakukan selamatan dengan cara melakukan ritual berupa membakar dupa.
Namun nahas, angin yang berhembus kencang pada saat kejadian mengakibatkan api dari dupa merembet ke jeriken yang berisi bensin.
Baca: Tiga Terduga Pelempar Bus Dikejar Lalu Ditendang Sopir dan Kernet Hingga Masuk Parit
Kapolsek Bontobahari, AKP Umar Siatta menjelaskan, sesuai kebiasaan pemilik kapal, setiap kapal yang hendak berlayar memang sering dilakukan acara ritual dengan membakar dupa.
"Pada saat dupa dibakar, secara bersamaan angin berhembus kencang dan bara api yang masih menyala merembet ke jeriken berisi bensin," jelasnya.
Akibatnya, kata dia, api dari jeriken terus membesar dan melalap seluruh bagian kapal.
Sementara tiga unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) tidak bisa berbuat banyak, karena tidak dapat menjangkau titik lokasi kapal.
Baca: Keponakan Setya Novanto Mulai Bernyanyi, Sebut Jatah untuk Nurhayati hingga Mekeng-Markus
"Tidak ada korban jiwa. Para awak kapal langsung melompat ke laut, dan segera ditolong oleh kapal-kapal nelayan," tambah Umar.
Dari kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar.
Sementara itu, kata Umar, pemilik kapal belum bisa dimintai keterangannya karena masih mengalami syok berat.