Mengenal Asep Yuliarso, Seorang Kades yang Dulunya Preman di Terminal
Kehidupan hitam yang pernah ia jalani kini berubah drastis setelah ia berdoa dan berguru kepada seorang ustaz
Editor: Eko Sutriyanto
![Mengenal Asep Yuliarso, Seorang Kades yang Dulunya Preman di Terminal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/asep-yuliarso_20180522_180053.jpg)
Saat pro kontra aparat tersebut Asep pun bergumam dalam hati, ia menginginkan pekerjaan lain dan meninggalkan pekerjaan hina tersebut. Ia pun berdoa dalam perjalanan saat dibawa dari Terminal Pasir Hayam ke Polres Cianjur.
"Saya berdoa dalam hati untuk meninggalkan pekerjaan hina tersebut," ujar Asep.
Aparat desa yang berada di aula pelayanan sedikit tertegun mendengar cerita dari kepala desanya tersebut.
Sambil terus mengerjakan kesibukkan melayani masyarakat, tak sedikit di antara mereka yang juga fokus mendengarkan cerita dari Asep.
Sambil melanjutkan cerita, Asep sesekali memenuhi permintaan tandatangan berkas yang diasongkan oleh staf.
Asep tak menyangka jika ia bisa melewati masa-masa kelam hidupnya dan hijrah mendapatkan pekerjaan yang lebih bernilai sosial tinggi yakni melayani masyarakat.
"Seingat saya, saat hidup di terminal pun saya tak pernah merugikan orang banyak," ujarnya.
Selepas pendataan di Polres Cianjur, Asep pun langsung meninggalkan Terminal Pasir Hayam.
Namun tujuh bulan meninggalkan terminal, banyak pihak yang masih mengganggap Asep akan kembali.
"Dulu ada jatah bulanan, tujuh bulan saya tak ke terminal, ada orang yang mengantar suruh mengambil jatah. Saya tegaskan saya tak akan lagi mengambil jatah tersebut silakan saja bagikan," ujar Asep.
Asep pun dengan khusus belajar mengaji ke ustaz Asep Milah di Ciwalen.
Ia pun semakin mantap belajar sambil mengajari ustaz tenis meja.
"Jadi saling memberikan ilmu," ujar Asep dengan nada bercanda.
Asep mengatakan sejak itu ia mulai melihat peluang usaha dengan ikut program PNPM yang dicanangkan pemerintah pusat.