Ratusan Unggas di Mitra Mati Mendadak, Tubuhnya Jadi Hitam
Peristiwa meninggalnya ratusan ayam dan bebek milik sejumlah warga sudah terjadi sejak bulan lalu, namun enggan melaporkan dikira hanya penyakit biasa
Editor: Eko Sutriyanto
"Sehari sebelum kejadian, masih sehat keesokan hari semua ternak langsung terkapar di tanah, tidak tau sebab apa. Matanya berubah menjadi keunguan," ceritanya.
Bebek yang meninggal mau dipakai untuk Idulfitri. Kematian hewan secara massal ini tidak seperti biasanya waktunya sangat cepat, pada umumnya hewan jenis ayam dan bebek yang meninggal rentang waktunya tiga hari baru meninggal.
Selain di tiga desa itu, warga di Desa Buku Utara Kecamata Belang kaget ketika mendapai puluhan hewan jenis ayam dan bebek mati mendadak.
"Hewan saya tiga ekor bebek dan 20 ekor ayam tiba-tiba meninggal tidak normal, karena biasanya kalau terserang penyakit tidak langsung sekaligus ayam dan bebek meninggal," kata seorang warga yang ditemui di kantor Desa Buku Utara.
Warga yang berjenis kelamin pria ini, langsung mendapat informasi bahwa penyakit yang membuat puluhan ayam dan bebek mati mendadak, disebabkan karena virus flu burung. Pria ini langsung membunuh ayam dan bebek lainnya yang luput dari kematian.
"Saya ambil keputusan membunuh saja mereka supaya tidak terjangkit," tambahnya.
Dengan kejadian ini dia sudah pesan kepada masyarakat dan keluarga untuk tidak konsumsi ayam dan bebek yang mati, apalagi yang dalam keadaan sakit.
"Kami tidak data karena tidak ada penanggulangan, dikira hanya influensa biasa, sementara peluk ayam tiba-tiba sudah mati. Nanti sudah kejadian baru diketahui ada kejadian flu burung," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.