Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Kembar Siam Khanisa Meninggal Dunia Empat Hari Pasca Operasi Pemisahan

Khanisa berhasil dipisahkan dengan saudara kembarnya Khalisa setelah rangkaian operasi selama 11 jam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bayi Kembar Siam Khanisa Meninggal Dunia Empat Hari Pasca Operasi Pemisahan
Surya/Sulvi Soviana
Orang tua bayi, Suhardi Tjan menahan tangis saat menyiapkan jenazah putrinya, Khalisa yang baru saja dipisahkan dari kembar siamnya Khanisa di Ruang jenazah RSU dr Soetomo Surabaya, Sabtu (26/5/2018). SURYA/SULVI SOFIANA 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Tangis haru menyelimuti kamar jenazah di RSU Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (26/5/2018) setelah bayi Khanisa, kembar siam asal Ternate yang berhasil dipisahkan di RSUD Dr Soetomo, Selasa (22/5/2018) lalu, meninggal dunia.

Khanisa berhasil dipisahkan dengan saudara kembarnya Khalisa setelah rangkaian operasi selama 11 jam.

Orang tua bayi, Suhardi Tjan (49) tampak menahan tangis.

Dia mengatakan, anak ketujuhnya ini akan dimakamkan di Mojokerto. Tepatnya di lingkungan keluarga Suhardi di daerah Kecamatan Gedeg, Kabapaten Mojokerto.

Baca: Musuh Koruptor Itu Tak Lagi Bergelut di Dunia Advokat, Dia Pilih Beternak Kambing di Kampung Halaman

"Saya sudah ikhlas, sejak awal saya dan keluarga sudah tahu risikonya. Tapi sebagai orang tua tetap saja saya sedih," ujar pria yang sangat mendambakan anak perempuan ini.

Menurut Suhardi, pemakaman di Mojokerto dipilih untuk mempercepat prosesnya.

Pasalnya pihak keluarga tidak bisa meninggalkan Khanisa yang masih dalam perawatan untuk pemakaman di Ternate.

Berita Rekomendasi

Ketua Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu RSU Dr Soetomo, dr Agus Harianto, SpA(K) mengungkapkan Khanisa meninggal karena gagal multi fungsi organ.

Baca: Mimpi Sang Ibunda Bantu Polisi Temukan Jasad Grace Terbungkus Karung di Kebun Singkong

Sebab, Khanisa memiliki kelainan bawaan kembar siam Xyphoabdominopagus atau mengalami dempet dada hingga perut.

Kelainan bawaan yang dialami Khanisa yaitu kondisi PDA (Pembuluh Darah Aorta) yang harusnya tertutup malah terbuka besar dan atrial septal defect (kebocoran bilik jantung).

"Keduanya sengaja dipisah dahulu untuk menyelamatkan kedua bayi. Karena dengan kondisi Khanisa yang tidak stabil, jika salah satu meninggal yang lainnya akan ikut meninggal," jelasnya.

Pasca operasi, Khanisa-Khalisa sudah mendapatkan nutrisi tambahan, berupa susu formula.

Sementara itu kondisi Khalisa pasangan kembar siam, masih terus dipantau lantaran masih dalam tahap pemulihan.

Baca: ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun Sakit Hati kepada Ibunda Korbannya

Pemberian antibiotik juga masih diberikan untuk mencegah adanya bakteri atau mikrobia yang menyebabkan infeksi pada luka pascaoperasi.

Tim kembar siam yang menangani kedua bayi ini terus mengawal dengan memberikan fasilitas ambulan pada keluarga hingga lokasi pemakaman.

"Semua ambulan dan pelayanan akan dibantu tim kembar siam RSU Dr Soetomo," tegasnya. (Surya/Sulvi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas