Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Ditempeleng, Siswa SMP Ini Tikam Suldian Dengan Garpu

Diketahui Korban atas nama Suldian bin Semi Peso Limo (16) yang merupakan warga PLN lama Lingkungan VIII Kelurahan Pancur Pungah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sering Ditempeleng, Siswa SMP Ini Tikam Suldian Dengan Garpu
SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH
Korban Suldian bin Semi Peso Limo (16) warga PLN lama Lingkungan VIII Kelurahan Pancur Pungah yang terbaring di RS DKT Baturaja, kamis (31/5/2018) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Alan Nopriansyah

TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA -- Diduga lantaran kerap dibully dan ditempeleng oleh korban membuat seorang remaja dibawah umur menyimpan dendam hingga nekat lakukan penusukan pada korban dari arah belakang.

Korban yang sempat terkapar langsung dibawa warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut ke RS Baturaja OKU Induk dengan senjata tajam jenis garpu masih tertancap (menempel-red) pada punggungnya.

Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Kamis (31/5/2018) menyebutkan, peristiwa itu berawal dari percekcokan keduanya yang terjadi di Lorong Muhammadiyah Kelurahan Pancur Pungah Kecamatan Muaradua, pada Rabu malam (30/5/2018) pukul 19.30 WIB.

Kejadian tersebut berakhir tragis dengan luka tusuk yang cukup dalam.

Diketahui korban atas nama Suldian bin Semi Peso Limo (16) yang merupakan warga PLN lama Lingkungan VIII Kelurahan Pancur Pungah.

Sedangkan pelaku RS (14) warga Gang Sawit Kelurahan Pancur Pungah Kecamatan Muaradua yang masih berstatus sebagai seorang pelajar kelas IX salah satu SMP Negeri di Kota Muaradua.

BERITA REKOMENDASI

Beruntung nyawa korban yang menderita luka tusuk sedalam 10 cm dan lebar 2 cm masih bisa diselamatkan, meskipun senjata tajam garpu masih menancap pada punggung kanan korban usai dibawa ke Rumah Sakit DKT Baturaja.

Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, AKBP Ferry Harahap SIK, MH melalui KBO reskrim Iptu Sutamin SH, mengatakan pelaku dendam yang sering diejek oleh korban.

"Sebelum melakukan penusukan tersangka kerap dihina hingga ditempeleng oleh korban yang mengakibatkan korban merasakan dendam," jelas Sutamin.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas