Karamnya KM Sinar Bangun, Tragedi Paling Kelam di Danau Toba
Kejadian ini terus berulang, tidak ada perhatian khusus pemerintah untuk memperhatikan faktor keselamatan bagi penumpang.
Editor: Hendra Gunawan
Kelebihan muatan di KM Sinar Bangun diyakini sebagai penyebab utama.
JR Saragih mengatakan kelebihan muatan kapal yang terjadi bukanlah dari Kabupaten Simalungun. Tetapi, dari Kabupaten Samosir.
"Ini yang membuat over kapasitas bukan dari Simalungun tetapi dari Samosir. Kalau sempat tadi di Simalungun udah kutindak Kadis Perhubungannya," ujarnya.
Insiden tenggelamnya kapal di perairan Danau Toba bukan terjadi kali ini saja.
1. Tahun 1955
Dua kapal motor saling bertabrakan di tengah danau 55 orang tewas
2. 1986
Kapal Motor membawa sebagian besar pelajar, 4 orang tewas
3. 1987
Kapal motor tenggelam di tengah danau toba, 23 orang tewas
4. 1997
KM Pedatari, melebihi kapasitas muatan 200 orang, 70 orang tewas tenggelam
5. 2013
KM Yola vs Feri Tao Toba I, tabrakan di tengah danau hilang 4 orang
6. 2016
Kapal motor, tabrakan di tengah danau luka parah 2 orang
7. 2018
KM Sinar Bangun tenggelam di tengah danau akibat melebih kapasitas bawa penumpang lebih dari 200 orang, hilang 178 orang.
Insiden yang paling awal tercatat yaitu bertabrakannya dua kapal pada tahun 1955.
Akibat kecelakaan itu, 55 orang meninggal dunia.
Pada tahun 1986 dan 1987, kecelakaan kembali terjadi dan menelan korban jiwa.